Solo, Antara Jateng - Tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Solo, yang pengelolaannya dimenangkan oleh PT Citra Metro Jaya Putra ke depannya bisa menghasilkan tenaga listrik mencapai 10 megawatt per jam.

"Dalam 2,5 tahun ke depan TPA Putri Cempo dapat menghasilkan listrik dari tenaga sampah dengan hasil 10 megawatt per jam," kata Pimpinan Konsorsium PT Citra Metro Jaya Putra Elan Syuherlan di Solo, Kamis.

Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan studi lokasi di TPA Putri Cempo dan menyusun desain. Rencananya pembangunan akan dirampungkan 2,5 tahun setelah pembangunan dimulai.

Dikatakannya, dengan sampah 250 ton per hari dari Kota Solo akan menghasilkan listrik 10 megawatt dalam satu jam. Nantinya alat yang digunakan akan beroperasi selama 24 jam, namun dalam setahun hanya akan beroperasi 8.000 jam karena perlu ada pemeliharaan.

"Ya kalau sampah yang ada di TPA Putri Cempo ini kebanyakan memang sampah organic sebab sebagian sampahnya memang sudah dipilah sebelum masuk ke TPA," katanya.

Pelaksanaan pengolahan sampah menjadi tenaga listrik ini, nilai investasi yang dikeluarkan PT Citra Metro Jaya Putra mencapai Rp417 miliar. Nantinya pengolahan sampah ini dikelola selama 20 tahun kedepan, barulah setelah 20 tahun nantinya akan dikembalikan lagi ke Pemkot Surakarta.

Ia mengatakan saat ini kapasitas sampah yang bisa diolah oleh PT Citra Metro Jaya Putra di TPA Putri Cempo hanya mencapai 250 ton per hari. Meskipun dari segi lokasi, lahan TPA Putri Cempo yang mencapai delapan hektare mencukupi untuk menampung sampah hingga 1.000 ton.

"Dalam proses pengelolaan hingga 2,5 tahun ke depan, kapasitas pengelolaannya hanya mencapai 250 ton per," katanya.

Dikatakannya metode yang digunakan yakni plasma grasifikasi, yakni sampah organik dan anorganik akan masuk ke dalam reaktor plasma dengan suhu mencapai 1.000 derajad celcius.

Nantinya tidak akan terjadi pembakaran sebab semua sampah akan keluar langsung menjadi gas. Sedangkan residu yang dihasilkan berbentuk seperti kerikil kecil dan dapat digunakan sebagai bahan bangunan.

"Ya output yang dihasilkan berbentuk sintetik gas, dan sintetik gas inilah yang nantinya menjadi gas engine yang bisa menggerakkan generator untuk menjadi listrik," katanya.

Ia mengatakan saat ini PT Citra Metro Jaya Putra belum menghitung sepenuhnya berapa jumlah sampah yang ada di TPA Putri Cempo. Di samping itu sampah masih berpeluang untuk diolah menjadi bio cule.

Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemkot Surakarta Tutik Mulyani menyatakan bahwa saat ini Pemkot Surakarta mengelola sampah di TPA Putri Cempo melalui pemenang lelang, yakni PT Citra Metro Jaya Putra.

Ia mengatakan sesuai dengan Perpres 18 tahun 2016 mengenai pengelolaan sampah yang ditunjuk oleh pusat, Pemkot belum merealisasikannya. Lagi pula pengelolaan tersebut (penunjukan dari Perpres 18 tahun 2016 , red) merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi.

"Ya sampai saat ini kan belum ada keputusan dari gubernur, lagi pula kewenangan dan metodenya diserahkan pada gubernur," jelasnya.

Pemkot Surakarta sementara ini mengolah sampah melalui PT Citra Metro Jaya Putra. Terkait pelaksanaan pengolahan yang masih 2,5 tahun lagi, Tutik menyatakan TPA Putri Cempo masih sanggup untuk menampung.

Pewarta : Joko Widodo
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024