Boyolali, Antara Jateng - Perusahaan Dagang Bank Perkreditan Rakyat Bank Boyolali masuk kriteria bank sangat sehat dan hingga Juni 2016 memiliki total aset hingga Rp222 miliar.
"PD BPR Bank Boyolali hingga Juni tahun ini memiliki total aset sekitar Rp222 miliar, sehingga pada 2015 mampu menyetor dividen ke kas daerah Pemerintah Kabupaten Boyolali hingga Rp2 miliar," kata Direktur Utama PD BPR Bank Boyolali Dono Sri Hananto, di sela acara pembukaan kantor kas baru, di Kecamatan Mojosongo Boyolali, Jumat.
Karena itu, Dono Sri Hananto berharap pihaknya mampu menyetorkan dividen ke kas daerah tahun ini, diperkirakan akan meningkat dibanding sebelumnya.
Dono mengatakan Bank Boyolali dari hasil penilaian oleh lembaga negara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masuk bank kategori sangat sehat yakni mencapai 96 persen.
"Bank yang masuk kriteria bank sehat, yakni jika penilaian pada rentang 81 persen ke atas," kata Dono lagi.
Bahkan, Bank Boyolali kini masuk dalam ranking kedelapan berdasarkan penilaian dari Majalah Infobank pada 2015 dan 2016.
Karena itu, katanya pula, Bank Boyolali untuk meningkatkan pelayanan segera meluncurkan kartu anjungan tunai mandiri (ATM). Kartu ATM itu dapat digunakan untuk menarik uang dan melakukan transaksi semua ATM Bersama.
Dono mengatakan pembukaan kas baru di Mojosongo merupakan kantor kas yang ke-15 dari 16 kantor pelayanan termasuk pusat, dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.
"Kami kini sudah memiliki 16 kantor kas dari 19 kecamatan di Boyolali," katanya lagi.
Menurut dia, tiga kecamatan yang belum ada Bank Boyolali yakni Selo, Musuk atau di lereng Gunung Merapi, sedangkan satu lainnya Kemusu Boyolali bagian utara.
Dono menambahkan, pembukaan kantor kas baru di Mojosongo karena daerah ini sangat strategis perkembangan wilayahnya seiring banyak perusahaan besar yang berdiri saat ini.
Karena itu, Bank Boyolali siap mengalihkan aset kredit bagi nasabah asal Kecamatan Mojosongo yang terdaftar di Kantor Kas Teras senilai Rp 6,5 miliar.
"PD BPR Bank Boyolali hingga Juni tahun ini memiliki total aset sekitar Rp222 miliar, sehingga pada 2015 mampu menyetor dividen ke kas daerah Pemerintah Kabupaten Boyolali hingga Rp2 miliar," kata Direktur Utama PD BPR Bank Boyolali Dono Sri Hananto, di sela acara pembukaan kantor kas baru, di Kecamatan Mojosongo Boyolali, Jumat.
Karena itu, Dono Sri Hananto berharap pihaknya mampu menyetorkan dividen ke kas daerah tahun ini, diperkirakan akan meningkat dibanding sebelumnya.
Dono mengatakan Bank Boyolali dari hasil penilaian oleh lembaga negara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masuk bank kategori sangat sehat yakni mencapai 96 persen.
"Bank yang masuk kriteria bank sehat, yakni jika penilaian pada rentang 81 persen ke atas," kata Dono lagi.
Bahkan, Bank Boyolali kini masuk dalam ranking kedelapan berdasarkan penilaian dari Majalah Infobank pada 2015 dan 2016.
Karena itu, katanya pula, Bank Boyolali untuk meningkatkan pelayanan segera meluncurkan kartu anjungan tunai mandiri (ATM). Kartu ATM itu dapat digunakan untuk menarik uang dan melakukan transaksi semua ATM Bersama.
Dono mengatakan pembukaan kas baru di Mojosongo merupakan kantor kas yang ke-15 dari 16 kantor pelayanan termasuk pusat, dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.
"Kami kini sudah memiliki 16 kantor kas dari 19 kecamatan di Boyolali," katanya lagi.
Menurut dia, tiga kecamatan yang belum ada Bank Boyolali yakni Selo, Musuk atau di lereng Gunung Merapi, sedangkan satu lainnya Kemusu Boyolali bagian utara.
Dono menambahkan, pembukaan kantor kas baru di Mojosongo karena daerah ini sangat strategis perkembangan wilayahnya seiring banyak perusahaan besar yang berdiri saat ini.
Karena itu, Bank Boyolali siap mengalihkan aset kredit bagi nasabah asal Kecamatan Mojosongo yang terdaftar di Kantor Kas Teras senilai Rp 6,5 miliar.