Purwokerto, Antara Jateng - Sejumlah warga protes kepada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, karena takaran gula pasir yang dijual melalui operasi pasar (OP) di Pasar Manis, Purwokerto, tidak sesuai ukuran.

Oleh karena itu, beberapa warga yang telah membeli gula pasir pada Rabu pagi, kembali mendatangi petugas di lokasi operasi pasar untuk meminta uangnya dikembalikan.

"Katanya 1 kilogram tetapi setelah ditimbang ulang ternyata cuma 9,5 ons, ada yang 9,7 ons. Bahkan ada yang cuma 9 ons," kata salah seorang warga Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas, Rini (40).

Ia mengaku terkejut saat mengetahui jika berat gula pasir yang dibelinya ternyata kurang dari 1 kilogram.

Oleh karena itu, dia kembali mendatangi petugas di lokasi operasi pasar untuk menyampaikan keluhan atas tidak sesuainya takaran gula pasir tersebut.

"Kebetulan ada beberapa pembeli lainnya yang protes dan meminta uangnya kembali," katanya.

Warga lainnya, Candra (38) mengatakan kualitas gula pasir yang dijual Bulog dengan harga Rp13.000 per kilogram itu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gula pasir yang dijual koperasi di Pasar Manis dengan harga berkisar Rp13.000-Rp16.000 per kilogram.

"Gula pasir yang dijual Bulog agak kemerahan, sedangkan yang dijual koperasi warnanya putih, tapi itu juga tergantung pada selera saja," katanya.

Ketua Paguyuban Pasar Manis Sami'un mengatakan masalah perbedaan takaran bisa saja terjadi karena yang ditakar dalam jumlah banyak dan yang menakar tidak hanya satu orang sehingga hal itu dapat dimaklumi.

"Saya dengar banyak warga yang protes karena takarannya tidak sesuai sehingga mereka mendatangi petugas Bulog untuk mengembalikan gula pasir itu," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Usaha Perum Bulog Subdivre Banyumas M. Priyono mengakui jika ada beberapa pembeli yang mengembalikan gula pasir.

Akan tetapi ketika gula pasir yang dikembalikan pembeli itu ditimbang ulang, kata dia, beratnya tidak mengalami penyusutan seperti yang dikeluhkan pembeli.

"Setelah kami periksa dan ditimbang ulang, beratnya tetap 1 kilogram," jelasnya.

Ia menduga kejadian tersebut terjadi atas provokasi pedagang yang tidak menginginkan adanya operasi pasar di Pasar Manis.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024