Purwokerto, Antara Jateng - Perkembangan bank perkreditan rakyat (BPR) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada kuartal I-2016 menunjukkan perkembangan yang cukup baik meskipun mengalami perlambatan, kata Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto Farid Faletehan.

"Hal itu terlihat dari aset BPR yang tercatat Rp1,151 triliun dengan pertumbuhan sebesar 5,18 persen melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 14,36 persen tercatat sebesar Rp1,094 triliun," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.

Ia mengatakan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 20,22 persen menjadi Rp1,027 triliun atau meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 15,22 persen dengan nilai DPK sebesar Rp854 miliar.

Akan tetapi untuk penyaluran kredit, kata dia, tercatat sebesar Rp831 miliar atau menurun dari periode sebelumnya yang sebesar Rp935 miliar atau tumbuh 12,53 persen melambat dari tahun sebelumnya yang tumbuh 13,96 persen.

"Kualitas kredit atau NPL (Non-Performing Loan) kuartal I-2016 di Kabupaten Banyumas sebesar 5,67 persen, sedikit membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 5,71 persen," katanya.

Ia mengatakan peran BPR dalam melakukan fungsi intermediasi mengalami peningkatan yang tercermin dari rasio "Loan to Deposit Ratio" (LDR) yang mencapai 111,61 persen atau naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 107,77 persen.

Menurut dia, jaringan kantor BPR di Kabupaten Banyumas hingga kuartal I-2016 terdiri atas tujuh BPR konvensional dan tiga BPR syariah dengan 31 kantor cabang dan 26 kantor kas.


Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025