London, Antara Jateng - Indonesia dan Zimbabwe memenangkan UNESCO Prize for Girls and Women Education yang pertama kali diberikan oleh badan PBB yang mengurusi pendidikan keilmuan dan kebudayaan (UNESCO) dan didanai oleh pemerintah China.
Duta Besar/Deputi Wakil Tetap Indonesia untuk UNESCO, T. A. Fauzi Soelaiman kepada Antara mengatakan Indonesia bangga menerima penghargaan ini karena jerih payah yang telah dilakukan Direktorat Pembinaan PAUD di bawah Direktur Ella Yulaelawati telah dihargai UNESCO.
Dia mengatakan, hingga kini Indonesia telah memenangkan tiga penghargaan dari UNESCO yaitu King Sejong Literacy Prize pada 26 September 2012, UNESCO-Japan Prize for Education for Sustainable Development pada 4 November 2015 dan UNESCO Prize for Girls and Women Education ini.
Menurut Fauzi, penghargaan ini diadakan untuk pertama kali di bawah dukungab China sehingga penghargaan akan disampaikan di Beijing pada 3-8 Juni 2016, didahului dengan sebuah seminat internasional tentang pendidikan perempuan pada 4-7 Juni.
Kantor Delegasi Tetap Indonesia di UNESCO selalu mengirimkan berita dibukanya tawaran penghargaan UNESCO ke Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, Kemdikbud dan Komisi National Indonesia untuk UNESCO (KNIU) di Jakarta.
"Dengan kerjasama yang baik, maka dua prize terakhir dimenangkan Indonesia dalam dua tahun terakhir pula," kata Fauzi.
Dia berharap Indonesia terus aktif mengirimkan proposal untuk hadiah lainnya agar informasi mengenai apa yang Indonesia lakukan dalam bidang-bidang yang diliput UNESCO dapat diapresiasi dan dibagikan ke negara-negara lain serta sekaligus memenangkan penghargaan bernilai cukup besar ini.
Duta Besar/Deputi Wakil Tetap Indonesia untuk UNESCO, T. A. Fauzi Soelaiman kepada Antara mengatakan Indonesia bangga menerima penghargaan ini karena jerih payah yang telah dilakukan Direktorat Pembinaan PAUD di bawah Direktur Ella Yulaelawati telah dihargai UNESCO.
Dia mengatakan, hingga kini Indonesia telah memenangkan tiga penghargaan dari UNESCO yaitu King Sejong Literacy Prize pada 26 September 2012, UNESCO-Japan Prize for Education for Sustainable Development pada 4 November 2015 dan UNESCO Prize for Girls and Women Education ini.
Menurut Fauzi, penghargaan ini diadakan untuk pertama kali di bawah dukungab China sehingga penghargaan akan disampaikan di Beijing pada 3-8 Juni 2016, didahului dengan sebuah seminat internasional tentang pendidikan perempuan pada 4-7 Juni.
Kantor Delegasi Tetap Indonesia di UNESCO selalu mengirimkan berita dibukanya tawaran penghargaan UNESCO ke Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, Kemdikbud dan Komisi National Indonesia untuk UNESCO (KNIU) di Jakarta.
"Dengan kerjasama yang baik, maka dua prize terakhir dimenangkan Indonesia dalam dua tahun terakhir pula," kata Fauzi.
Dia berharap Indonesia terus aktif mengirimkan proposal untuk hadiah lainnya agar informasi mengenai apa yang Indonesia lakukan dalam bidang-bidang yang diliput UNESCO dapat diapresiasi dan dibagikan ke negara-negara lain serta sekaligus memenangkan penghargaan bernilai cukup besar ini.