Pekalongan, Antara Jateng - Kepolisian Resor Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyebutkan pelanggaran lalu lintas selama Operasi Patuh Candi 2016 yang telah digelar sepekan terakhir ini didominasi oleh para pengendara sepeda motor tanpa helm.

"Kesalahan pelanggaran selama Operasi Patuh Candi 2016 didominasi pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Pekalongan, AKP Alan Haikal di Pekalongan, Rabu.

Adapun pelanggaran selanjutnya, kata dia, adalah pengendara yang tidak membawa surat perlengkapan berkendaraan seperti surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan surat izin mengemudi (SIM).

Ia mengatakan Operasi Pantuh Candi 2016 ini akan dilakukan mendadak dengan titik lokasi yang sering terjadi masalah lalu lintas.

"Gelar operasi akan kami lakukan setiap hari secara mendadak dari satu tempat ke tempat lainnya. Kami berharap pada masyarakat bisa mematuhi peraturan berlalu lintas sebagai upaya mencegah terjadinya kecelakaan berkendaraan," katanya.

Menurut dia, masyarakat tidak perlu takut dengan adanya Operasi Patuh Candi ini karena polisi hanya bertujuan menekan angka angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

"Masyarakat tidak perlu takut saat polisi melakukan razia. Jika masyarakat mematuhi peraturan maka tidak perlu takut pada polisi tetapi takut pada undang-undang yang mengaturnya," katanya.

Ia mengatakan bagi masyarakat yang belum memiliki SIM sudah seharusnya mengurus untuk memiliki surat izin berkendaraan sepeda motor ini sehingga tidak perlu takut saat ada razia polisi.

"Kami mengimbau pada masyarakat membawa kelengkapan surat berkendaraan dan sepeda motor yang tidak 'dipreteli' sebagai upaya menjamin keamanan dan kelancaran berlalu lintas di jalan raya," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024