"Pengamatan tersebut dilakukan sejak tiga hari sebelum gerhana Matahari, pada hari H gerhana Matahari, hingga tiga hari setelah gerhana Matahari," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa.

Menurut dia, pengamatan terhadap cuaca dan suhu udara tersebut dilakukan setiap lima menit mulai pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB.

Hasil pengamatan tersebut, kata dia, nantinya akan dibandingkan guna mengetahui apakah ada dampak signifikan dari gerhana Matahari terhadap kondisi cuaca dan suhu udara.

Lebih lanjut, Teguh mengatakan bahwa pihaknya tidak melakukan pengamatan terhadap gerhana Matahari yang akan berlangsung pada Rabu (9/3).

"Itu (pengamatan terhadap gerhana Matahari, red.) dilakukan oleh Stasiun Geofisika. Pengamatan yang kami lakukan lebih pada dampak terhadap cuaca dan suhu," tegasnya.

Terkait kondisi cuaca saat gerhana Matahari sedang berlangsung, dia memrakirakan sebagian besar wilayah Jateng bagian selatan seperti Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen pada (9/3) pagi secara umum dalam kondisi cerah hingga berawan.

Ia mengharapkan kondisi cuaca pada Rabu (9/3) pagi akan berlangsung seperti yang diprakirakan sehingga masyarakat dapat menyaksikan fenomena gerhana Matahari.

"Berdasarkan hasil penghitungan, puncak gerhana Matahari di Cilacap akan berlangsung sekitar pukul 07.23 WIB," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024