"Dapat satu unit X-ray dengan teknologi terbaru," kata Kepala Bidang Penyidikan Direktorat Jenderal Bea Cukai Jawa Tengah-DIY Sad Wibowo di Semarang, Minggu.

Menurut dia, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah menganalisis anomali-anomali dari pengungkapan kasus-kasus penyelundupan.

Salah satu yang menjadi tolok ukur analisis, kata dia, pengungkapan 100 kilogram sabu-sabu oleh Badan Narkotika Nasional di Kabupaten Jepara beberapa waktu lalu.

Ia menuturkan penyelundupan narkotika semakin canggih dalam mengirimkan barang haram tersebut dari luar negeri.

Modus terbaru dalam pengungkapan Sabu-sabu tersebut, kata dia, pelaku memasukkan barang tersebut di dalam mesin genset.

Ia menjelaskan sabu yang dibungkus dengan karbon tersebut menyebabkan mesin X-ray tidak bisa mendeteksi.

"Bantuan mesin baru ini diharapkan bisa mendeteksi hal-hal semacam itu," katanya.

Selain perangkat elektronik, kata dia, kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga dilengkapi dengan keberadaan anjing pelacak.

Menurut dia, telah dioperasionalkan Wisma Anjing Pelacak Khusus Narkotika di Semarang.

Ia mengungkapkan terdapat empat anjing pelacak terlatih yang siap ditugaskan di wilayah Jawa Tengah maupun Yogyakarta.

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024