"Sementara kami sudah koordinasi dengan Kapolres Lubuk Linggau rencana setelah kondisi memungkinkan akan kami kirim tim tindak Polda Metro Jaya untuk kejar pelaku," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Jakarta, Rabu.
Krishna menjelaskan kronologis kejadian berawal saat tiga anggota Subdit Jatanras Polda Metro Jaya yakni pimpinan Ipda Taufik Idrus, Aiptu Siregar dan Brigadir Surahman hendak menangkap pelaku penggelapan barang milik PT Sampoerna.
Ketiga anggota itu meluncur ke lokasi pencarian tersangka bernama Agus Budi alias Tito (45) di Muara Nilau Selangit Lubuk Linggau Sumatera Selatan pada Rabu.
Sekitar pukul 01.00, anggota itu mengajak mantan Kades Muara Nilau Zarian untuk mencari rumah mertua buronan Agus Budi alias Tito.
Kemudian para anggota Jatanras Polda Metri Jaya itu bersama Kades Zarian menuju rumah mertua tersangka Agus sekitar pukul 05.00 WIB.
Setiba di rumah itu Kades Zarian mengetuk pintu, kemudian seorang pria bernama Hermanto keluar dari samping rumah.
Zarian menanyakan keberadaan Agus Budi kepada Hermanto yang menjawab orang yang dicari tidak berada di rumah.
Lalu Aiptu Siregar menuju belakang rumah, beberapa saat kemudian terdengar beberapa suara tembakan senjata api.
Anggota lain menyusul menuju belakang rumah melihat Aiptu Siregar telah terluka akibat tembakan senjata api pada bagian tangan kiri menembus lengan kiri.
"Kemudian Hermanto bersama Agus alias Tito melarikan diri," ujar Krishna.
Selanjutnya para anggota dibantu warga membawa Aiptu Siregar ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Ar Bunda Linggau guna menjalani perawatan.
Saat ini, Aiptu Siregar dari Lubuk Linggau menuju Palembang selanjutnya diterbangkan ke Jakarta guna menjalani operasi pengambilan proyektil.
Terkait pengejaran Agus yang menjadi daftar pencarian orang (DPO), Krishna menyatakan pihaknya menunggu situasi Lubuk Linggau kondusif usai pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak.
"Jadi kami tunggu Polres Lubuk Linggau urus pilkada dulu agar bisa back up Polda Metro Jaya kerja pelaku," tutur Krishna.
Krishna menyatakan Polda Metro Jaya banyak mengejar pelaku kejahatan dari luar kota seperti Palembang, Lampung dan Jawa Barat namun beraksi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Krishna menjelaskan kronologis kejadian berawal saat tiga anggota Subdit Jatanras Polda Metro Jaya yakni pimpinan Ipda Taufik Idrus, Aiptu Siregar dan Brigadir Surahman hendak menangkap pelaku penggelapan barang milik PT Sampoerna.
Ketiga anggota itu meluncur ke lokasi pencarian tersangka bernama Agus Budi alias Tito (45) di Muara Nilau Selangit Lubuk Linggau Sumatera Selatan pada Rabu.
Sekitar pukul 01.00, anggota itu mengajak mantan Kades Muara Nilau Zarian untuk mencari rumah mertua buronan Agus Budi alias Tito.
Kemudian para anggota Jatanras Polda Metri Jaya itu bersama Kades Zarian menuju rumah mertua tersangka Agus sekitar pukul 05.00 WIB.
Setiba di rumah itu Kades Zarian mengetuk pintu, kemudian seorang pria bernama Hermanto keluar dari samping rumah.
Zarian menanyakan keberadaan Agus Budi kepada Hermanto yang menjawab orang yang dicari tidak berada di rumah.
Lalu Aiptu Siregar menuju belakang rumah, beberapa saat kemudian terdengar beberapa suara tembakan senjata api.
Anggota lain menyusul menuju belakang rumah melihat Aiptu Siregar telah terluka akibat tembakan senjata api pada bagian tangan kiri menembus lengan kiri.
"Kemudian Hermanto bersama Agus alias Tito melarikan diri," ujar Krishna.
Selanjutnya para anggota dibantu warga membawa Aiptu Siregar ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Ar Bunda Linggau guna menjalani perawatan.
Saat ini, Aiptu Siregar dari Lubuk Linggau menuju Palembang selanjutnya diterbangkan ke Jakarta guna menjalani operasi pengambilan proyektil.
Terkait pengejaran Agus yang menjadi daftar pencarian orang (DPO), Krishna menyatakan pihaknya menunggu situasi Lubuk Linggau kondusif usai pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak.
"Jadi kami tunggu Polres Lubuk Linggau urus pilkada dulu agar bisa back up Polda Metro Jaya kerja pelaku," tutur Krishna.
Krishna menyatakan Polda Metro Jaya banyak mengejar pelaku kejahatan dari luar kota seperti Palembang, Lampung dan Jawa Barat namun beraksi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.