Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan, Kabupaten Temanggung, Masrik Amin Zuhdi di Temanggung, Minggu, mengatakan gerakan percepatan tanam padi serentak ini melibatkan penyuluh pertanian, baik PNS maupun tenaga harian lepas, Babinsa, gapoktan, dan kelompok tani.

Ia mengatakan kegiatan ini untuk menindaklanjuti surat edaran Menteri Pertanian tentang tanam seretak di seluruh Indonesia yang dipusatkan di desa-desa binaan.

"Dalam kegiatan ini peran penyuluh sangat besar, karena mereka tahu persis lahan mana yang kosong, kelompok mana yang aktif, dan Babinsa mana yang 'back up' kegiatan lapangan dimonitor terus," katanya.

Ia menuturkan tujuan menanam serempak, yaitu untuk pengendalian hama terpadu, memanfaatkan alsintan yang telah dibantu pemerintah, seperti penggaris, traktor, dan pompa air.

Ia mengatakan melalui tanam serentak, 20.000 hektare potensi lahan sawah di Temanggung bisa ditanami padi semua.

Ketua Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THLTBPP) Kabupaten Temanggung, Susilo Wardoyo, mengatakan kegiatan tanam padi serempak ini dilakukan di 18 kecamatan dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung.

"Sebanyak dua kecamatan yang tidak mengikuti tanam padi serentak, yakni Kecamatan Tretep dan Kandangan, karena lahan tadah hujan yang belum memungkinkan untuk ditanami sekarang," katanya.

Koordinator Balai Penyuluh "Bambu Runcing" Kecamatan Parakan, Mukh Yani, mengatakan pada tanam padi serentak ini Balai Penyuluh Kecamatan Parakan menanam padi di lahan percontohan seluas 0,5 hektare.

"Kami menanam padi varietas sembada 168 dan PP3, masing-masing 0,25 hektare," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024