"Ada beberapa kriteria lahan kritis, dari sejumlah luasan tersebut yang masuk kriteria sangat kritis sekitar 7.000 hektare dan sudah kami tangani setiap tahun melalui program pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten," katanya di Temanggung, Selasa.

Ia mengatakan hal tersebut usai Gerakan Penanaman 1 miliar pohon di Lapangan Giyanti, Kecamatan Temanggung.

Menurut dia lahan kritis di Kabupaten Temanggung hampir merata, terutama di daerah sentra tembakau. Daerah tersebut harus ada penanganan intensif untuk konservasi.

"Kami terus mendorong masyarakat melakukan program konservasi dan sekarang sebagian petani tembakau sudah melakukan tumpangsari dengan tanaman kopi arabika sebagai upaya konservasi lahan.

Ia mengatakan fenomena lahan kritis dari tahun ke tahun berkurang.

"Melalui berbagai program kami tangani dan terus menyusut secara perlahan," katanya.

Berdasarkan ketentuan, katanya tanah pada ketinggian 850 meter di atas permukaan air laut harus menerapkan pola tanaman konservasi.

Kalau mau tanaman semusim harus didampingi tanaman-tanaman penguat teras atau pembuatan sipil teknis dan vegetasi dengan membuat terasering.

Menurut dia kendala selama ini, kesadaram untuk memelihara kurang sehingga harus ada sosialisasi, kemudian ada program lanjutannya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024