Revitalisasi per zona dinilai lebih cepat dan tidak membutuhkan biaya besar, kata Direktur Utama Perusda TSTJ Solo Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso kepada wartawan di Solo, Jumat.
Ia mengatakan sebaliknya jika revitalisasi menyeluruh kawasan TSTJ dibutuhkan biaya besar hingga seratusan miliar rupiah. Padahal revitalisasi TSTJ mendesak segera direalisasikan.
"Kami mulai menerapkan revitalisasi TSTJ menjadi per zona. Sehingga, nantinya revitalisasi bisa dilakukan secara bertahap," katanya.
Ia mengatakan dengan demikian revitalisasi tidak mengganggu operasional TSTJ. Artinya TSTJ tidak perlu tutup total hanya untuk revitalisasi. Disamping itu, dengan revitalisasi per zona lebih mudah, karena anggarannya tidak terlalu besar.
Bimo mengatakan jumlah investor yang akan berinventasi di TSTJ tidak hanya satu, melainkan banyak investor. "Kami akan menarik investor sebanyak-banyaknya agar mereka mau berinvestasi di TSTJ," katanya.
Saat ini, pihak Perusda TSTJ dan tim Pemkot serta menggandeng lembaga pengabdian masyarakat dari Universitas Gajah Mada (UGM) tengah menyusun grand design revitalisasi TSTJ. Grand design ini membagi revitalisasi TSTJ menjadi per zona termasuk besaran nilai investasi. Zona ini yang kami tawarkan ke investor mau menggarap yang mana.
Ia berharap penyusunan grand design rampung pada tahun ini, sehingga pelaksanaan revitalisasi bisa dilaksanakan secepatnya paling cepat awal tahun mendatang. Sejauh ini, dari Perusda TSTJ telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan PT. Tani Nelayan Indonesia selaku investor yang berminat berinvestasi di TSTJ.
Dikatakan investor tersebut siap menggelontorkan dana Rp60 miliar untuk revitalisasi TSTJ. Selain itu, TSTJ juga telah menjalin kerja sama pengelolaan sister zoo dengan Kebun Binatang Gembira Loka. Pihak Gembira Loka siap membuat kolam renang, kolam tangkap ikan anak dan taman reptil di tanah TSTJ seluas 3.500 meter persegi.
Bimo mengemukakan paling lambat rencana pembangunan zona kolam renang, kolam tangkap ikan dan taman reptil dilaksanakan pada Desember nanti.
"Ya saya ingin menghidupkan kolam renang di area TSTJ yang selama ini dibiarkan mangkrak. Lahan di TSTJ ada 14 hektare. Lahan ini dikurangi 3.500 meter persegi untuk kolam ikan dan taman reptil, nanti akan kami bagi per zona," katanya.
Ia mengatakan sebaliknya jika revitalisasi menyeluruh kawasan TSTJ dibutuhkan biaya besar hingga seratusan miliar rupiah. Padahal revitalisasi TSTJ mendesak segera direalisasikan.
"Kami mulai menerapkan revitalisasi TSTJ menjadi per zona. Sehingga, nantinya revitalisasi bisa dilakukan secara bertahap," katanya.
Ia mengatakan dengan demikian revitalisasi tidak mengganggu operasional TSTJ. Artinya TSTJ tidak perlu tutup total hanya untuk revitalisasi. Disamping itu, dengan revitalisasi per zona lebih mudah, karena anggarannya tidak terlalu besar.
Bimo mengatakan jumlah investor yang akan berinventasi di TSTJ tidak hanya satu, melainkan banyak investor. "Kami akan menarik investor sebanyak-banyaknya agar mereka mau berinvestasi di TSTJ," katanya.
Saat ini, pihak Perusda TSTJ dan tim Pemkot serta menggandeng lembaga pengabdian masyarakat dari Universitas Gajah Mada (UGM) tengah menyusun grand design revitalisasi TSTJ. Grand design ini membagi revitalisasi TSTJ menjadi per zona termasuk besaran nilai investasi. Zona ini yang kami tawarkan ke investor mau menggarap yang mana.
Ia berharap penyusunan grand design rampung pada tahun ini, sehingga pelaksanaan revitalisasi bisa dilaksanakan secepatnya paling cepat awal tahun mendatang. Sejauh ini, dari Perusda TSTJ telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan PT. Tani Nelayan Indonesia selaku investor yang berminat berinvestasi di TSTJ.
Dikatakan investor tersebut siap menggelontorkan dana Rp60 miliar untuk revitalisasi TSTJ. Selain itu, TSTJ juga telah menjalin kerja sama pengelolaan sister zoo dengan Kebun Binatang Gembira Loka. Pihak Gembira Loka siap membuat kolam renang, kolam tangkap ikan anak dan taman reptil di tanah TSTJ seluas 3.500 meter persegi.
Bimo mengemukakan paling lambat rencana pembangunan zona kolam renang, kolam tangkap ikan dan taman reptil dilaksanakan pada Desember nanti.
"Ya saya ingin menghidupkan kolam renang di area TSTJ yang selama ini dibiarkan mangkrak. Lahan di TSTJ ada 14 hektare. Lahan ini dikurangi 3.500 meter persegi untuk kolam ikan dan taman reptil, nanti akan kami bagi per zona," katanya.