Kegiatan yang berlangsung di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu, para atlet dilepas oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Juara I kelas elite international 10 kilometer putra diraih Josphat Kiptanui Too Chobei dari Kenya dengan catatan waktu 29.31.29, juara II Thomas K. Maritim dari Kenya (29.44.27), dan juara III Stepen Mungathaia dari Kenya (29.56.13).
Kelas elite international 10 kilometer putri juara I Edinah Koech dari Kenya (34.42.73), juara II Gladys Tarus dari Kenya (34.51.11), dan juara II Careencheptoech dari Kenya (35.34.58).
Kemudian, untuk kelas half maraton (21 kilometer) elite internasional putra, juara I Kennedy dari Kenya dengan catatan waktu 1:06.09.25, juara II Geofren Birgen dari Eldorei (1:06.09.53), juara III Hosen Kogei dari Eldorei (1:06.09.84).
Half maraton internasional putri juara I Peninah J. Kigen dari Kenya (1:15.33), juara II Fridah Jepkite L. dari Kenya (1:17.15), dan juara III Beatrice Jepkorir dari Kenya (1:17.48).
Pada kelas elite nasional putra 10 kilometer juara I Jauhari Johan dari Sumsel dengan catatan waktu 32.16.59, juara II Nur Sodik dari Yogyakarta (32.23.23), dan juara III Atjong Tio dari Jawa Timur (33.19.52).
Kelas elite nasional putri 10 kilometer juara I Olivia Sadi dari NTT (38.15.49), juara II Rini Budiarti dari DKI Jakarta (38.47.97), dan juara III Verly S. dali Kalimantan Timur (39.16.12).
Kelas half maraton elite nasional putra juara I ditempati Agus Prayogo dari Jawa Barat (1:09.29.01), juara II Ranto dari Magelang (1:12.27.30), dan juara III Noce dari Cepu (1:12.36.60).
Kelas half maraton elite nasional putri juara I Yulianingsih dari Jawa Timur (1:26.09), juara II Paijo dari NTT (1:26.37), dan juara III Odekta Vina dari DKI Jakarta (1:28.05).
Jumlah peserta Borobudur International 10K sekitar 16.000 orang yang diikuti dari 18 negara, antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, Amerika Serikat, Kenya, dan Jepang.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa lomba lari tingkat internasional ini kembali akan dilakukan pada tahun depan dengan penambahan kelas yang dilombakan, bukan hanya 10 kilometer dan 21 kilometer, tetapi juga 42 kilometer dan 120 kilometer.
"Jumlah kelas yang dilombakan akan kami tambah dan khusus untuk 120 kilometer bakal melintasi objek-objek wisata," katanya.
Juara I kelas elite international 10 kilometer putra diraih Josphat Kiptanui Too Chobei dari Kenya dengan catatan waktu 29.31.29, juara II Thomas K. Maritim dari Kenya (29.44.27), dan juara III Stepen Mungathaia dari Kenya (29.56.13).
Kelas elite international 10 kilometer putri juara I Edinah Koech dari Kenya (34.42.73), juara II Gladys Tarus dari Kenya (34.51.11), dan juara II Careencheptoech dari Kenya (35.34.58).
Kemudian, untuk kelas half maraton (21 kilometer) elite internasional putra, juara I Kennedy dari Kenya dengan catatan waktu 1:06.09.25, juara II Geofren Birgen dari Eldorei (1:06.09.53), juara III Hosen Kogei dari Eldorei (1:06.09.84).
Half maraton internasional putri juara I Peninah J. Kigen dari Kenya (1:15.33), juara II Fridah Jepkite L. dari Kenya (1:17.15), dan juara III Beatrice Jepkorir dari Kenya (1:17.48).
Pada kelas elite nasional putra 10 kilometer juara I Jauhari Johan dari Sumsel dengan catatan waktu 32.16.59, juara II Nur Sodik dari Yogyakarta (32.23.23), dan juara III Atjong Tio dari Jawa Timur (33.19.52).
Kelas elite nasional putri 10 kilometer juara I Olivia Sadi dari NTT (38.15.49), juara II Rini Budiarti dari DKI Jakarta (38.47.97), dan juara III Verly S. dali Kalimantan Timur (39.16.12).
Kelas half maraton elite nasional putra juara I ditempati Agus Prayogo dari Jawa Barat (1:09.29.01), juara II Ranto dari Magelang (1:12.27.30), dan juara III Noce dari Cepu (1:12.36.60).
Kelas half maraton elite nasional putri juara I Yulianingsih dari Jawa Timur (1:26.09), juara II Paijo dari NTT (1:26.37), dan juara III Odekta Vina dari DKI Jakarta (1:28.05).
Jumlah peserta Borobudur International 10K sekitar 16.000 orang yang diikuti dari 18 negara, antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, Amerika Serikat, Kenya, dan Jepang.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa lomba lari tingkat internasional ini kembali akan dilakukan pada tahun depan dengan penambahan kelas yang dilombakan, bukan hanya 10 kilometer dan 21 kilometer, tetapi juga 42 kilometer dan 120 kilometer.
"Jumlah kelas yang dilombakan akan kami tambah dan khusus untuk 120 kilometer bakal melintasi objek-objek wisata," katanya.