"Jika sejak dini dibiasakan mengonsumsi ikan, maka akan menumbuhkan kebiasaan yang baik pada masa mendatang terkait dengan pola makan sehat," kata Ketua Forikan Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Sabtu.

Menurut dia, pola makan yang selama ini dilakukan mayoritas masyarakat dan keluarga perlu dievaluasi.

"Hilangkan filosofi 'waton wareg' (asal kenyang), kalau pagi jangan hanya sajikan karbohidrat, tapi juga protein 30 persen," ujarnya.

Terkait dengan hal itu, Atikoh mendorong masyarakat, terutama ibu rumah tangga, untuk cermat memerhatikan pola konsumsi anak setiap hari.

"Jangan hanya karena kesibukan, anak dibekali dengan makanan yang tidak bergizi seimbang," katanya.

Atikoh juga mengajak para ibu berinovasi menciptakan hidangan bernutrisi, termasuk olahan ikan laut yang menggugah selera makan anak.

Sebelumnya, Ketua Umum Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Pusat Joko Maryono mengungkapkan bahwa tingkat konsumsi ikan oleh masyarakat di Indonesia masih rendah sehingga perlu ditingkatkan.

"Tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih sangat rendah bila dibandingkan dengan negara lainnya yakni hanya 30 gram per kapita per hari, kontras dengan tingkat konsumsi ikan yang ideal sekitar 100 hingga 200 gram per kapita per hari," ujarnya.

Menurut dia, rendahnya tingkat konsumsi ikan yang rendah tersebut dipengaruhi oleh mitos tentang ikan yang selama ini berkembang dan diyakini oleh masyarakat supaya tidak mengonsumsi berbagai olahan laut.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024