Pameran naskah kuno itu akan dimulai dari 14 Oktober sampai 14 November 2015, kata Ketua Komite Museum Radya Pustaka ST Wiyono di Solo, Selasa.

Ia mengatakan pameran naskah kuno tersebut merupakan bagian dari kegiatan Sura Bulan Kebudayaan (SBK) yang digelar untuk memperingati bulan Sura. Di mana dalam kebudayaan Jawa, Sura merupakan awal tahun dalam penanggalan Jawa.

"Ya selama berlangsung pameran masyarakat bisa melihat naskah-naskah kuno yang selama ini tersimpan di museum dan tidak bisa dilihat masyarakat umum," katanya.

Kedelapan naskah kuno tersebut diantaranya, Serat Yusuf, Quran Jawi, Serat Kapel Adam, Serat Nitimani, Serat Nawawi, Suluk Syatariah, Cariyos Dajjal, serta Serat Pandhito Raib. Semua naskah tersebut, ditulis dengan aksara Jawa Carik yang ditorehkan diatas lembar dhaluwang.

"Naskah itu ditulis dengan tangan oleh para jenius di masanya, yakni antara abad 17 hingga 19 Masehi. Isi dari naskah kuno ini tidak ternilai, karena selain umurnya yang sangat tua, isinya pun memiliki banyak makna. Karena orang dulu sebelum menulis serat pasti bertapa lebih dahulu," katanya.

Disinggung mengenai tujuan pameran tersebut, ST Wiyono berharap agar masyarakat umum juga bisa mempelajari naskah-naskah kuno, tidak hanya para mahasiswa maupun akademisi yang akan membuat penelitian saja dan sekaligus juga menarik kunjungan wisatawan baik asal dalam negeri maupun luar negeri.

"Sebenarnya naskah kuno ini bisa dipelajari oleh siapa saja, karena di museum sejumlah naskah sudah digitalisasi dan ditulis ulang dalam huruf latin, baik Indonesia maupun Inggris. Sehingga bisa dipelajari atau dibaca tanpa merusak naskah yang asli", katanya.

Ia mengatakan terkait pelaksanaan SBK, ada beragam kegiatan yang akan digelar selama satu bulan penuh. Selain pameran naskah kuno, SBK juga akan diisi dengan beragam kegiatan pentas seni. Seperti ketoprak, teater tari hingga orasi kebudayaan, workshop, hingga penyucian tosan aji koleksi museum. Dikatakan sebelum pameran juga akan diawali dengan tumpengan dan ritual jenang suran.

Pewarta : Joko Widodo
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024