Tarian bergaya Banyumasan karya pekerja seni dari Purbalingga, Susi Hanan Fadillah, terdiri dua segmen yang diawali dengan gambaran ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah dan diakhiri dengan tari gagahan yang menandakan masa panen telah berakhir sehingga petani bersiap kembali untuk menggarap sawahnya.

"Tari Lenggasor menggambarkan pemudi tegas disiplin dan berani. Selain itu, dalam tarian tersebut juga digambarkan sosok wanita yang juga mempunyai sifat lemah lembut," kata Ketua Kwarcab Purbalingga Trisnanto Srihutomo.

Menurut dia, tarian tersebut juga tampil pada kegiatan Raimuna Daerah (Raimuda) XI Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Linggo Asri, Kajen, Kabupaten Pekalongan, 4-9 September 2015.

Ia mengatakan bahwa Raimuda merupakan pertemuan bagi para anggota Pramuka Penegak dan Pandega untuk menambah tali silaturahmi antarsesama anggota.

"Kegiatan itu juga untuk menambah pengalaman, pengetahuan, serta wawasan bagi anggota Gerakan Pramuka Penegak dan Pandega," katanya.

Ia mengatakan bahwa dalam kegiatan Raimuda XI, kontingen Kwarcab Purbalingga memperoleh beberapa penghargaaan di antaranya Penghargaan Parade Batik Terbaik, Jurnalistik Terbaik, dan Desain Grafis Terbaik.

Sementara dalam sambutan tertulis yang dibacakan Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo, Ketua Kwartir Nasional Adhyaksa Dault mengatakan bahwa peringatan Hari Pramuka dapat memberi motivasi dan semangat mempercepat kemandirian gerakan pemuda tersebut.

"Semoga dengan peringatan Hari Pramuka ini dapat memotivasi semangat serta mempercepat kemandirian Gerakan Pramuka. Hal tersebut untuk mencapai keberhasilan dalam upaya pembentukan karakter kaum muda sebagai calon pemimipin bangsa yang andal serta lebih baik pada masa depan," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024