"Kebakaran di Gunung Pangonan sebenarnya sudah dapat dipadamkan sejak dua hari lalu, cuma kita khawatirkan masih muncul arang-arang seperti yang ada di Gunung Slamet," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bersama personel Komando Distrik Militer (Kodim) 0704/Banjarnegara serta masyarakat sekitar Gunung Pangonan pada Selasa (8/9) bekerja bakti membuat sekat bakar dan mematikan sisa-sisa kebakaran.

"Kita mendapat anugerah karena kemarin (Selasa, red.) sore terjadi hujan di Dieng sehingga kebakaran yang melanda Gunung Pangonan, Insya Allah sudah padam total," jelasnya.

Menurut dia, kebakaran di Gunung Slamet sudah dapat dihadapi dan diharapkan tidak banyak terjadi angin kencang.

Ia mengatakan bahwa angin kencang berpotensi menimbulkan kebakaran lagi karena pergesekan tanaman yang kering dapat memunculkan percikan api.

"Hanya saja yang agak kami khawatirkan dengan adanya penurunan status Gunung Slamet dari 'Waspada' menjadi 'Normal', pendaki akan naik ke puncak. Sisa-sisa kebakaran yang lalu masih berpotensi menimbulkan kebakaran pada puncak musim kemarau ini," katanya.

Ia mengaku khawatif jika kebakaran kembali terjadi sementara di puncak Gunung Slamet ada pendaki akan mengancam keselamatan mereka.

Terkait hal itu, dia mengimbau agar tidak ada pendakian ke Gunung Slamet selama musim kemarau.

Disinggung mengenai luasan lahan yang terbakar di Gunung Slamet, Wawan mengatakan bahwa areal kebakaran yang masuk wilayah KPH Banyumas Timur sekitar 5 hektare.

"Namun untuk luasan lahan yang terbakar di wilayah Brebes, kami belum menerima informasi dari KPH Pekalongan Barat," katanya.


Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024