"Setidaknya ada 500 UMKM di Semarang dan wilayah-wilayah sekitarnya yang menjadi binaan kami sekarang ini," kata Branch Manager Alfamart Cabang Semarang Basuki Rakhmat di Semarang, Kamis.

Menurut dia, pemberdayaan UMKM itu dilakukan dengan berbagai langkah, antara lain kegiatan pelatihan pedagang kelontong, mulai penataan etalase hingga manajemen untuk mengoptimalkan usaha.

Ia menyebutkan sebanyak lebih dari 500 UMKM yang menjadi binaan Alfamart Semarang itu tersebar di berbagai daerah, mulai Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kudus, Pati, Rembang, sampai Pemalang.

"Pelaku UMKM yang dibidik menjadi binaan kami adalah mereka yang memiliki usaha warung kelontong. Pemberdayaan UMKM ini juga menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat," katanya.

Para pemilik usaha warung kelontong, kata dia, menjadi "member" Alfamart sehingga gerai binaan itu akan dimiripkan spesifikasinya, mulai warna warung, "display", dan isi produk yang dijualnya.

Tentunya, Basuki mengatakan Alfamart akan membantu menyuplai barang-barang yang dijual oleh "outlet" binaan tersebut dengan harga yang relatif lebih murah dari gerai-gerai Alfamart.

Makanya, kata dia, kehadiran Alfamart di tengah-tengah masyarakat tidak sampai "mematikan" pengusaha warung-warung kecil, sebagaimana yang selama ini banyak dipersepsikan.

Sementara itu, Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengatakan sejauh ini secara nasional sudah ada 64.669 pedagang yang menjadi OBA (outlet binaan Alfamart) yang tersebar di berbagai wilayah.

"Tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, semuanya ada pelaku UMKM yang menjadi binaan kami," katanya.

Dari OBA sebanyak itu, kata dia, ada sebanyak 273 pemilik warung kelontong yang mendapatkan bantuan bedah warung.

Secara teknis, kata dia, Member Relations Officer Alfamart akan mendata dan mengajak para pedagang warung kecil yang berada di sekitar gerai Alfamart untuk bergabung menjadi OBA.

Para pemilik warung kelontong akan mendapatkan pelatihan manajemen ritel modern, antara lain teknik menata barang, pengetahuan mengenai produk, "cash flow", hingga pelayanan terhadap konsumen.

"Dengan menjadi 'member', berbagai kemudahan akan didapatkan pedagang warung kelontong, seperti penyediaan pasokan barang berkualitas, harga spesial, dan barang diantar sampai tujuan," pungkasnya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024