Direktur PDAM Tirta Mudal, Edi Sucahyo di Temanggung, Kamis, mengatakan terganggunya pasokan air tersebut karena debit air dari 21 mata air yang dimanfaatkan PDAM menyusut sekitar 30 persen.

Menurut dia penurunan debit mata air telah terjadi sejak pertengahan bulan Juli 2015.

Ia menyebutkan, 10.000 pelanggan yang terdampak menyusutnya debit air itu, antara lain di wilayah Kauman Kecamatan Parakan, Kelurahan Banyurip, Jampiroso dan Jampirejo, sebagian Kelurahan Manding, Perumahan Puri Kencana Temanggung, dan sebagian Kecamatan Kaloran.

Ia menuturkan kesulitan air terutama terjadi pada jam-jam sibuk saja yakni pada pukul 06.00 hingga pukul 08.00 WIB dan pukul 16.00 hingga 18.00 WIB. Sedangkan di luar jam sibuk, pasokan air ke pelanggan berjalan normal.

"Saat ini baru jam-jam sibuk saja, setelah itu air masih mengalir dengan normal, meskipun debitnya lebih kecil dari debit air pada saat musim hujan," katanya.

Edi mengatakan, khusu 10 pelanggan di Dusun Ngabean, Desa Tegowanu, Kecamatan Kaloran sudah tidak lagi mendapatkan air dari PDAM, sebab dusun tersebut berada di ketinggian dibanding lokasi sekitarnya.

Ia menuturkan untuk mengatasi kekurangan air bersih di dusun tersebut, pihaknya telah memasang dua bak penampung air masing-masing berukuran satu kubik yang setiap hari diisi air dari mobil tangki, hal ini dilakukan agara semua pelanggan PDAM tetap mendapatkan pelayanan terbaik selama musim kemarau ini.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024