"Meskipun kini telah berhasil memperluas usaha dengan semakin banyak nasabah dan perkembangan omzet yang positif, selayaknya Bank Wonosobo kembali kepada 'core business', yaitu melayani para pedagang pasar tradisional," katanya di Wonosobo, Kamis.

Ia mengatakan hal tersebut saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Jamkrida Jawa Tengah dengan Bank Wonosobo.

Kholiq menilai dengan semakin bertumbuhnya jumlah pelaku usaha, khususnya di pasar tradisional, perlu difasilitasi dengan pembiayaan yang layak dari pihak perbankan.

"Masuknya Jamkrida sebagai penjamin kredit usaha produktif, maka Bank Wonosobo harus lebih berani memberikan pembiayaan bagi pelaku usaha, termasuk yang bergerak di pasar tradisional," katanya.

Menurut dia, potensi usaha mikro kecil menengah di Wonosobo sangat besar, namun sebagian besar dari mereka memang belum terjangkau fasilitas pendanaan dari perbankan.

"Pada 2013, tercatat ada 57.000 UMKM di Kabupaten Wonosobo yang berhasil menopang kesejahteraan publik dan berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dengan menyerap 180.000 orang," katanya.

Ia menuturkan kondisi tersebut bila tidak didukung dengan keterlibatan lembaga keuangan maka akan kurang berkembang. Dia mengaku sangat apresiatif dengan telah ditandatanganinya MoU penjaminan kredit produktif antara Bank Wonosobo dengan Jamkrida Jawa Tengah.

Direktur Utama Bank Wonosobo, Tri Hidayat, menyambut positif ajakan Bupati Wonosobo untuk merangkul para pedagang pasar tradisional.

Tri mengatakan keberadaan Bank Wonosobo kini memang semakin berperan untuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024