Pantauan Antara di jalur selatan Jateng khususnya ruas Wangon-Buntu, puluhan kendaraan pemudik, baik sepeda motor maupun mobil masih terlihat melintas di jalan nasional itu terutama yang datang dari arah barat (Bandung dan Jakarta, red.).

Kendaraan-kendaraan tersebut masih bisa melaju dengan kecepatan 60-80 kilometer per jam karena kondisi jalan terlihat lengang.

Kendati demikian di beberapa lokasi, arus mudik dari arah barat itu sedikit tersendat akibat adanya persimpangan dan pasar tumpah.

Misal di simpang tiga Kelapagading Wangon yang merupakan titik pertemuan antara arus mudik dari arah Bandung yang melalui jalur selatan Jateng ruas batas Jawa Barat-Lumbir dan arus mudik dari arah Jakarta yang melalui jalan penghubung jalur pantai utara menuju jalur tengah dan selatan.

Selain itu, kawasan segitiga Rawalo merupakan pertemuan arus mudik dari arah Bandung dan Jakarta dengan arus kendaraan dari arah Purwokerto dan Yogyakarta.

Sementara di kawasan segitiga Sampang terjadi pertemuan arus mudik dari arah Bandung dan Jakarta dengan arus kendaraan dari arah Cilacap dan Yogyakarta.

Demikian pula di simpang empat Buntu terjadi pertemuan arus mudik dari arah Bandung dan Jakarta (dari arah Sampang, red.) dengan arus kendaraan dari arah Purwokerto, Yogyakarta, dan Kroya dan Cilacap.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Polisi Muhammad Taat Resdianto mengatakan bahwa volume kendaraan yang melintas di jalur selatan Jateng pada H-1 Lebaran berbeda dengan saat H-2 Lebaran yang terlihat sangat padat.

Menurut dia, H-2 Lebaran atau hari Rabu (15/7) merupakan puncak arus mudik di jalur selatan Jateng.

"Bahkan, sampai tadi pagi masih ramai, kalau siang ini terlihat landai," katanya.

Ia memperkirakan arus balik di jalur selatan Jateng ruas Wangon hingga batas Jabar akan berlangsung mulai H+1 Lebaran atau hari Minggu (19/7) dengan puncaknya pada hari Selasa (21/7) karena sebagian pemudik masuk kerja pada hari Rabu (22/7).

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024