"Idealnya rutan ini hanya dihuni 120 warga binaan, tetapi saat ini mencapai 189 warga binaan," katanya di Temanggung, Jumat.

Ia mengatakan hal tersebut usai mendampingi tim gabungan dari Badan Nasional Narkotika (BNN) Temanggung, Polres, Satpol PP, Kodim, dan RSU Temanggung melakukan razia narkoba dan tes urine pada warga binaan.

Ia menuturkan pada tahun-tahun sebelumnya, seandainya terjadi kelebihan penghuni sekitar 10 orang. Namun, sekarang kelebihannya hampir 70 orang.

"Kelebihan penghuni ini karena banyak kasus judi yang tertangkap. Biasanya sehabis Lebaran penghuni mendekati normal lagi," katanya.

Ia menuturkan dari sebanyak 189 penghuni yang terdiri atas narapidana 90 orang dan tahanan 99 orang, 40 persen di antaranya merupakan terlibat kasus judi.

Akibat kelebihan penghuni tersebut, sel besar berukuran sekitar delapan kali enam meter yang seharusnya diisi sekitar 12 orang, kini diisi hingga 25 orang.

"Secara kemanusiaan memang kurang manusiawi, tetapi bagaimana lagi adanya seperti ini," katanya.

Tingginya jumlah warga binaan di rutan tersebut tidak diimbangi dengan jumlah tenaga keamanan yang memadai.

"Tenaga keamanan di rutan ini total hanya 14 orang, setiap kali jaga ada tiga orang. Seharusnya dengan jumlah warga binaan tersebut, setiap kali jaga ada 10 tenaga keamanan," katanya.


Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024