"Kami sudah berencana untuk menyalurkan raskin jatah Juli, bakal disalurkan pada Juni," kata Bupati Banyumas Achmad Husein di sela-sela inspeksi mendadak ke sejumlah pasar tradisional kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Menurut dia, upaya tersebut dilakukan untuk membantu masyarakat miskin dan menekan harga beras di pasaran yang terus melonjak.

Berdasarkan pantauan, harga beras IR-64 kualitas medium telah naik dari Rp8.000 per kilogram menjadi Rp9.000/kg.

"Kami sudah sampaikan ke Bulog terkait percepatan penyaluran raskin itu," katanya.

Sementara itu, Kepala Bulog Subdivisi Regional Banyumas Setio Wastono mengatakan bahwa persediaan beras di gudang Bulog lebih dari 30 ribu ton sehingga dalam posisi aman.

Menurut dia, persediaan beras itu mencukupi kebutuhan raskin di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara untuk lima bulan ke depan.

"Setiap bulannya, kami menyalurkan 6.200 ton beras ke seluruh wilayah eks Keresidenan Banyumas," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan empat pemkab di wilayah kerja Bulog Banyumas terkait penyaluran raskin jatah bulan Juli yang dimajukan ada akhir bulan Juni atau awal Juli.

Menurut dia, penyaluran raskin tersebut efektif untuk menekan lonjakan harga beras di pasaran.

"Kami juga siap kalau nantinya ada operasi pasar (OP) beras untuk mengendalikan harga beras," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024