"Berdasarkan pertemuan tadi dengan negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI, kita mengusulkan agar dibuat sebuah task force (gugus tugas) yang akan membuat sebuah kerangka strategi, kerangka komunikasi dan kerangka cara menindaklanjuti setiap pertemuan yang ada," ujar Presiden Joko Widodo di sela-sela acara Peringatan dan Konferensi Asia Afrika.

Pembentukan gugus tugas diusulkan menyusul tiga masalah besar yang sedang menjadi perhatian dunia, diantaranya masalah pengakuan Palestina sebagai sebuah negara, terorisme dan radikalisme dan konflik antar negara, kata Jokowi.

"Tadi disetujui dan negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI telah setuju untuk memberikan dukungan penuh agar masalah-masalah yang ada dapat segera bisa diselesaikan secara kongkrit melalui langkah-langkah yang kongkrit juga," kata Presiden Joko Widodo seusai meninjau ruangan media di gedung Balai Sidang Jakarta (Jakarta Convention Center/JCC).

Sementara pada hari keempat Peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), diadakan KTT antara para kepala negara dan kepala pemerintahan Asia-Afrika,yang berlangsung dari pukul 09.15 WIB-17.30 WIB.

Acara yang dibuka Presiden Jokowi itu dihadiri puluhan kepala negara dan pemerintahan seperti Sultan Brunei Darussalam Hasanal Bolkiah, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, Raja Swaziland Mswati III, Perdana Menteri Palestina Rami Al Hamdallah, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, Raja Jordania Abdullah II, Presiden Iran Hassan Rouhani dan PM Thailand Jenderal Prayut Chan O Cha.

Pada 24 April, hari terakhir rangkaian pelaksanaan KAA, akan dilakukan napak tilas (historical walk) KAA oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan di Bandung, Jawa Barat.


Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024