"Pemerintah harus memperkuat sisi ekonomi lokal, salah satunya adalah menarik investor masuk ke Indonesia," kata Branch Manajer PT Danareksa Sekuritas Cabang Semarang Melcy RS Makarawung di Semarang, Kamis.

Menurutnya, beberapa yang harus dilakukan di antaranya kemudahan izin, infrastruktur, UMK dibenahi, dan ada kepastian hukum sehingga sisi keamanan akan terjamin.

"Dengan adanya pabrik-pabrik besar yang masuk maka dana asing akan kembali masuk ke Indonesia. Selanjutnya rupiah menguat dan produksi manufaktur akan meningkat," katanya.

Dampak positif yang lain di antaranya volume ekspor semakin banyak. Dari sisi ketenagakerjaan, dengan banyaknya pabrik tersebut maka jumlah pengangguran akan semakin rendah.

Sementara itu, pihaknya juga berharap agar Pemerintah baik di level presiden, menteri, hingga Bank Indonesia (BI) harus menyamakan pernyataan di hadapan masyarakat bahwa Pemerintah akan melakukan segala upaya agar rupiah kembali menguat.

"Misalnya Kementerian keuangan dan BI harus sering tampil di pasar dan media, tunjukkan bahwa mereka tidak suka kondisi rupiah melemah lebih dalam," katanya.

Menurutnya, jika pernyataan pejabat berbeda-beda maka akan meresahkan masyarakat sehingga dampak dari melemahnya rupiah ini akan semakin terasa.

"Kami sendiri merasa bahwa kondisi rupiah saat ini pasti hanya berlangsung sebentar. Ke depan, prediksi kami rupiah akan segera menguat hingga Rp12.500/dolar AS, selanjutnya indeks harga saham gabungan (IHSG) juga akan meningkat seiring dengan masuknya investor asing ke Indonesia," katanya.

Pihaknya juga berharap agar Pemerintah memastikan ketersediaan bahan pokok salah satunya beras. Menurutnya, beras merupakan salah satu komoditas yang memiliki kontribusi besar terhadap terjadinya inflasi, jika ketersediaan beras baik maka inflasi cenderung rendah bahkan berpotensi terjadi deflasi.

"Deflasi ini sangat berpengaruh terhadap ketertarikan investor untuk masuk ke suatu negara, jika kondisi inflasi baik maka mereka tidak segan untuk masuk dan berinvestasi di negara tersebut," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024