"Arbook Sejarah kepanjangan dari Augmented Reality Book Sejarah. Kami berharap Arbook Sejarah menjadi buku pembelajaran sejarah yang menarik dan dapat mendukung pembelajaran sejarah dengan perpaduan interaksi manusia dan komputer yang tinggi," kata Hardika di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, penggunaan "augmented reality" yang menggabungkan antara dunia maya dan dunia nyata merupakan solusi yang baik dan menarik untuk mendukung pembelajaran di kelas.

Dengan "augmented reality", kata dia, siswa dapat langsung memahami suasana, kondisi, dan alur cerita yang terjadi pada sebuah peristiwa sejarah. Siswa tidak lagi hanya membaca tulisan dan gambar yang diam saja dan membuat bosan.

Ia mengatakan aplikasi Arbook Sejarah tersebut telah digunakan oleh guru sejarah SMP Negeri 3 Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah, Tuti Utami untuk mengajar.

"Tuti Utami menggunakan media tersebut dalam evaluasi program United State Agency for International Development (USAID)," katanya.

Menurut Hardika, Tuti menyatakan penggunaan Arbook itu sangat membantu proses pembelajaran di kelas, dan seluruh siswa merasa tertarik dan terbantu dengan media tersebut.

"Kami berharap keberadaan Arbook Sejarah itu dapat membantu siswa dalam memahami sejarah sehingga mereka tidak mengalami amnesia sejarah," katanya.

Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024