Dalam menjalankan kegiatan sosial, SAT menerapkan konsep Corporate Social Responsibility (CSR) yang menggunakan dana operasional perusahaan dan konsep Corporate Caused Promotion (CCP) dengan melibatkan partisipasi konsumen dalam kegiatan sosial yang dijalankan Perusahaan.
Program CSR yang dijalankan SAT mengacu pada enam pilar yaitu bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (SMEs), Pendidikan (Smart), Sosial (Care), Olahraga (Sport), Lingkungan Hidup (Clean and Green), dan Seni Budaya (Vaganza).
“Kami memiliki visi menjadi Toko Komunitas yang bertujuan agar keberadaan Toko Alfamart Alfamidi memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat di sekitarnya†papar Corporate Affairs Director SAT, Solihin, melalui keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Jumat.
Sepanjang tahun 2014, SAT telah menjalankan kegiatan CSR di bidang pendidikan melalui program Alfamart Class yang dilaksanakan untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Perusahaan bekerja sama dengan pemerintah guna menyusun materi pendidikan di bidang ritel.
Lulusan SMK dari Program Alfamart Class diharapkan memiliki kompetensi di bidang ritel dan siap kerja, sehingga dapat menjawab kebutuhan tenaga kerja pada industri ritel.
Bahkan diharapkan melahirkan entrepreneur baru di bidang ritel. Sejak diluncurkan pada 2014, Alfamart Class kini telah diaplikasikan pada 25 SMK di 11 kota, yakni di Bandung (5 SMK), Jakarta (5 SMK), Banjarmasin (4 SMK), Makassar (2 SMK), Manado (3 SMK), dan di Medan, Cilegon, Semarang, Madiun, Malang, serta Bali masing-masing satu SMK.
Perusahaan juga menaruh perhatian besar dalam bidang Usaha Kecil dan Menengah yaitu membina pedagang kecil di sekitar toko melalui keanggotaan Outlet Binaan Alfamart (OBA).
Dengan menjadi anggota OBA, para peritel tradisional yakni warung dan toko kelontong memperoleh kemudahan pasokan produk, dengan harga yang kompetitif, serta mendapatkan pelatihan ritel modern dan dapat mengikuti program bedah warung.
Pelatihan itu menjadi bekal dalam mengembangkan ritel tradisional, agar mudah beradaptasi dengan perkembangan bisnis ritel.
Selain program Alfamart Class dan OBA, perusahaan juga konsisten menjalankan beragam program sosial antara lain donor darah, pasar murah, edukasi di bidang kesehatan dan kegiatan lainnya.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian serta respons terhadap lingkungan sekitar dengan menggunakan dana CSR perusahaan.
Partisipasi Konsumen melalui Donasi
Melalui konsep Corporate Caused Promotion (CCP), aktivitas sosial yang dijalankan juga melibatkan partisipasi konsumen melalui program donasi di kasir, atau yang dikenal sebagai DONASI-KU.
Program ini diinisiasi oleh perusahaan bekerja sama dengan yayasan/lembaga yang kredibel berskala nasional maupun internasional dan tidak akan bersinggungan dengan Suku, Agama, Ras, atau Antargolongan (SARA) tertentu.
Setelah disalurkan, laporan pertanggungjawaban juga akan dibuat oleh yayasan/lembaga yang telah ditunjuk. Selain itu, setiap program juga memiliki izin dari Kementerian Sosial.
Menurut Solihin, program sosial yang dijalankan dalam Donasi-Ku bertujuan mendorong perbaikan kualitas hidup manusia, terutama bagi para keluarga pra-sejahtera baik dari sisi pemberdayaan, infrastruktur maupun kesehatan.
“Konsumen diajak kerja sama untuk bersama-sama peduli dan berbagi. Keterlibatan para konsumen memungkinkan lebih banyak masyarakat pra sejahtera yang mendapatkan bantuan“ ucap Solihin.
Mengawali tahun 2014, perusahaan bersama dengan Yayasan Sahabat Wanita menyelenggarakan Program Sahabat Usaha Wanita pada periode 16 Desember 2013 - 15 Januari 2014.
Donasi yang terkumpul mencapai Rp 604.947.306 kemudian disalurkan untuk membantu memberdayakan usaha yang dikelola oleh kaum wanita yang berasal dari keluarga pra sejahtera.
Program pemberdayaan yang telah dilakukan antara lain Usaha Budidaya lele sangkuriang di Kab. Bogor, Program Pemberdayaan Usaha Kerupuk Ketuncar pada di Kabupaten Garut Jawa Barat, Program Usaha Kombinasi Sulam Tapis dan Sulam Usus di Kota Metro, Lampung dan Program Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Melalui Usaha Pemanfaatan Sampah dan Bank Sampah di Joglo Jakarta Barat. (ksm)
Program CSR yang dijalankan SAT mengacu pada enam pilar yaitu bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (SMEs), Pendidikan (Smart), Sosial (Care), Olahraga (Sport), Lingkungan Hidup (Clean and Green), dan Seni Budaya (Vaganza).
“Kami memiliki visi menjadi Toko Komunitas yang bertujuan agar keberadaan Toko Alfamart Alfamidi memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat di sekitarnya†papar Corporate Affairs Director SAT, Solihin, melalui keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Jumat.
Sepanjang tahun 2014, SAT telah menjalankan kegiatan CSR di bidang pendidikan melalui program Alfamart Class yang dilaksanakan untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Perusahaan bekerja sama dengan pemerintah guna menyusun materi pendidikan di bidang ritel.
Lulusan SMK dari Program Alfamart Class diharapkan memiliki kompetensi di bidang ritel dan siap kerja, sehingga dapat menjawab kebutuhan tenaga kerja pada industri ritel.
Bahkan diharapkan melahirkan entrepreneur baru di bidang ritel. Sejak diluncurkan pada 2014, Alfamart Class kini telah diaplikasikan pada 25 SMK di 11 kota, yakni di Bandung (5 SMK), Jakarta (5 SMK), Banjarmasin (4 SMK), Makassar (2 SMK), Manado (3 SMK), dan di Medan, Cilegon, Semarang, Madiun, Malang, serta Bali masing-masing satu SMK.
Perusahaan juga menaruh perhatian besar dalam bidang Usaha Kecil dan Menengah yaitu membina pedagang kecil di sekitar toko melalui keanggotaan Outlet Binaan Alfamart (OBA).
Dengan menjadi anggota OBA, para peritel tradisional yakni warung dan toko kelontong memperoleh kemudahan pasokan produk, dengan harga yang kompetitif, serta mendapatkan pelatihan ritel modern dan dapat mengikuti program bedah warung.
Pelatihan itu menjadi bekal dalam mengembangkan ritel tradisional, agar mudah beradaptasi dengan perkembangan bisnis ritel.
Selain program Alfamart Class dan OBA, perusahaan juga konsisten menjalankan beragam program sosial antara lain donor darah, pasar murah, edukasi di bidang kesehatan dan kegiatan lainnya.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian serta respons terhadap lingkungan sekitar dengan menggunakan dana CSR perusahaan.
Partisipasi Konsumen melalui Donasi
Melalui konsep Corporate Caused Promotion (CCP), aktivitas sosial yang dijalankan juga melibatkan partisipasi konsumen melalui program donasi di kasir, atau yang dikenal sebagai DONASI-KU.
Program ini diinisiasi oleh perusahaan bekerja sama dengan yayasan/lembaga yang kredibel berskala nasional maupun internasional dan tidak akan bersinggungan dengan Suku, Agama, Ras, atau Antargolongan (SARA) tertentu.
Setelah disalurkan, laporan pertanggungjawaban juga akan dibuat oleh yayasan/lembaga yang telah ditunjuk. Selain itu, setiap program juga memiliki izin dari Kementerian Sosial.
Menurut Solihin, program sosial yang dijalankan dalam Donasi-Ku bertujuan mendorong perbaikan kualitas hidup manusia, terutama bagi para keluarga pra-sejahtera baik dari sisi pemberdayaan, infrastruktur maupun kesehatan.
“Konsumen diajak kerja sama untuk bersama-sama peduli dan berbagi. Keterlibatan para konsumen memungkinkan lebih banyak masyarakat pra sejahtera yang mendapatkan bantuan“ ucap Solihin.
Mengawali tahun 2014, perusahaan bersama dengan Yayasan Sahabat Wanita menyelenggarakan Program Sahabat Usaha Wanita pada periode 16 Desember 2013 - 15 Januari 2014.
Donasi yang terkumpul mencapai Rp 604.947.306 kemudian disalurkan untuk membantu memberdayakan usaha yang dikelola oleh kaum wanita yang berasal dari keluarga pra sejahtera.
Program pemberdayaan yang telah dilakukan antara lain Usaha Budidaya lele sangkuriang di Kab. Bogor, Program Pemberdayaan Usaha Kerupuk Ketuncar pada di Kabupaten Garut Jawa Barat, Program Usaha Kombinasi Sulam Tapis dan Sulam Usus di Kota Metro, Lampung dan Program Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Melalui Usaha Pemanfaatan Sampah dan Bank Sampah di Joglo Jakarta Barat. (ksm)