"Sejauh ini saya melihat kondisi ekonomi membaik, begitu juga dengan daya beli masyarakat terhadap komputer yang terus meningkat," kata Kepala Bidang Perdagangan Apkomindo Jateng Ishak di Semarang, Rabu.

Menurutnya, memang sempat ada penurunan penjualan komputer baik itu notebook maupun personal computer (PC) pada tahun lalu. Kondisi tersebut tidak lepas dari aktivitas politik pemilihan Presiden yang berdampak pada tertundanya aktivitas investasi di Indonesia.

"Menurut data dari Apkomindo sendiri, pada tahun 2014 ada penurunan jumlah komputer yang masuk ke Indonesia jika dibandingkan pada 2013. Jika tahun 2013 ada sekitar 5 juta unit komputer yang masuk dan terjual di seluruh Indonesia, untuk 2014 turun menjadi 4,3 juta unit," katanya.

Meski demikian, pihaknya optimistis pada tahun ini jumlahnya akan kembali meningkat atau paling tidak bisa mendekati 5 juta unit seperti halnya dua tahun lalu.

"Kalau melihat saat ini, sektor usaha berjalan sangat lancar sehingga ekonomi menjadi lebih stabil. Pada kondisi seperti ini, investorpun tidak lagi enggan untuk menginvestasikan uang belanja mereka salah satunya melalui pembelian alat-alat kantor," katanya.

Diakuinya, sejauh ini, sektor industri menjadi pembeli terbesar produk komputer di Jawa Tengah, baru setelah itu diikuti oleh pembelian dari Pemerintah.

"Untuk angka jelasnya saya belum bisa memberikan mengingat saat ini belum tutup bulan. Untuk hasil yang pasti akan terlihat pada penutupan bulan ini," katanya.

Sementara itu, mengenai fluktuasi dolar AS sendiri, pihaknya mengaku hal tersebut tidak mengganggu penjualan komputer karena saat ini lebih dari 70 persen pembelian komputer menggunakan mata uang rupiah.

"Jadi fluktuasi dolar tidak berdampak pada kenaikan harga komputer karena pembelian dari distributor sudah menggunakan mata uang rupiah," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024