Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Rabu, mengatakan petugas melakukan "fogging" atau pengasapan ulang di Clolo, Kadipiro pada Kamis (15/1), untuk mencegah mewabah serangan DBD di wilayah tersebut.

Berdasarkan laporan, 16 warga Clolo diduga terkena DBD, sedangkan dua lainnya meninggal dunia karena penyakit itu.

"Kami sudah melakukan 'fogging' sekali. Kami akan 'fogging' lagi, jadi dua kali 'fogging'," katanya.

Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan jentik berkala (PJB) di kawasan tersebut dengan hasil House Index (HI) di daerah itu sangat tinggi, melebihi 25 persen. Standar HI untuk perumahan lima persen.

Dia menjelaskan angkat HI yang tinggi, artinya wilayah tersebut sebagai sumber penularan.

Akan tetapi, pihaknya belum menetapkan status daerah setempat sebagia kejadian luar biasa.

"Tidak KLB, tapi jadi fokus kami," katanya.

Ia meminta warga melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) karena dinilai lebih ampuh untuk memberantas serangan penyakit tersebut.

Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan pejabat kepala Puskesmas Gambirsari, Kadipiro hingga saat ini masih kosong. Pejabat terakhir telah mengajukan pensiun dini.

"Untuk sementara waktu, saya rangkap kepemimpinan Puskesmas Gambirsari," katanya.

Disinggung mengenai keputusan pensiun dini kepala puskesmas setempat apakah terkait dengan kasus DBD di wilayah itu, Siti Wahyuningsih menepis tudingan tersebut.

Ia menjelaskan pengajuan pensiun dini tidak ada kaitannya dengan kejadian tersebut.
"Pejabat sudah mengajukan lama. Tapi baru saya 'ACC' (setujui, red.) sekarang. Karena kosong, ya saya ambil alih, apalagi ada kasus seperti ini (DBD, red.)," katanya.

Pewarta : Joko Widodo
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024