Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Djihartono mengatakan sekitar 700 personel diterjunkan untuk mengamankan aksi yang digelar sejak sore itu.

         Personel tersebut didukung dengan empat SSK pasukan dari Polda Jawa Tengah dan satu SSK pasukan dari Yon Arhanudse.

         "Kami jaga sampai massa membubarkan diri," katanya.

         Menurut dia, pasukan ini ditugaskan untuk mengamankan kantor gubernur sebagai salah satu objek vital.

         Terkait dengan batas waktu pelaksanaan aksi, Djihartono menjelaskan kepolisian memberikan toleransi waktu mengingat para buruh ini baru saja pulang kerja pada sore hari.

         Selain itu, ia juga mempersilakan jika buruh akan bermalam di lokasi aksi tersebut.

         Namun, ia membatasi para buruh ketika tinggal di lokasi tidak masuk lingkungan kantor gubernur serta tidak di badan jalan.

         Aksi ribuan buruh tersebut bertujuan untuk menuntut Gubernur Jawa Tengah merevisi UMK 2015.

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024