"Kami akan terus memberikan bimbingan dan dukungan dalam pengembangan Desa Serang menjadi destinasi wisata yang dapat menggerakkan perekonomian desa," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga Prayitno, di Purbalingga, Kamis.

Menurut dia, bimbingan yang diberikan di antaranya pengelolaan "homestay", pelatihan pemandu wisata, pelatihan "outbound", bimbingan pembuatan cendera mata, kelembagaan kelompok sadar wisata (pokdarwis), penyusunan paket wisata dan kampanye sadar wisata, fasilitasi seni atraksi wisata, serta sejumlah kegiatan peningkatan sumber daya manusia lainnya.

Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Purbalingga juga memberikan fasilitasi berupa stimulan dana hibah untuk pengembangan pokdarwis serta membantu penyusunan masterplan pengembangan kawasan agrowisata Lembah Asri di Desa Serang.

Lebih lanjut, Prayitno mengakui bahwa kawasan agrowisata Lembah Asri di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, semakin diminati wisatawan terutama pada akhir pekan karena jumlah kunjungannya rata-rata mencapai 1.000 orang.

Menurut dia, agrowisata di desa lereng timur Gunung Slamet yang dikenal sebagai sentra tanaman sayur itu menyajikan potensi wisata utama berupa petik buah stroberi juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas di antaranya "outbound", wisata berkuda, dan perkemahan.

"Selain Serang, kami juga berencana mengembangkan Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol, sebagai wisata petualangan karena wilayah itu memiliki hutan yang masih rimbun dengan suara burung dan gemericik air," katanya.

Menurut dia, temuan sekitar 30 artefak peninggalan zaman Paleolitikum di Pegunungan Lumbung, Desa Sirau, juga dapat menambah daya tarik wisatawan.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024