"Progres pemugaran (eks-gedung SI, red.) sudah mencapai 40 persen. Masih sesuai dengan yang dijadwalkan," kata koordinator pekerja pemugaran eks-Gedung SI Supriyanto di Semarang, Senin.

Hal tersebut diungkapkanya di sela pengerjaan, sekaligus menjawab pertanyaan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat meninjau proses pemugaran eks-Gedung SI untuk mengetahui progresnya.

Proses pemugaran eks-Gedung SI saat ini sudah sampai pada pengangkatan tiang penyangga setinggi 20 centimeter dari permukaan tanah, mengingat lantai bangunan juga bakal ditinggikan.

Supriyanto menjelaskan proses pengerjaan pemugaran gedung yang pernah digunakan Tan Malaka mengajar diawali penurunan genting, konservasi kayu, sementara lantai dikerjakan bagian akhir.

"Pintu depan akan dikembalikan lagi seperti semula. Gedung ini katanya dulu pernah direnovasi dan daun pintunya diganti. Nanti, akan diganti lagi dengan model yang mirip aslinya," katanya.

Untuk penyelesaian pemugaran gedung bersejarah tersebut, Supriyanto optimistis akan rampung sesuai dengan target yang sudah ditetapkan, yakni akhir tahun, atau Desember 2014.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pada kesempatan itu menanyakan progres ke depannya setelah gedung itu dimanfaatkan, seperti ketersediaan lahan parkir dan sarana prasarana pendukung.

Ada usulan pemanfaatan bangunan Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Muslim (YKTM) yang posisinya menumpang bangunan eks-gedung SI untuk dijadikan tempat parkir bagi pengunjung gedung SI.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi menyetujui untuk membantu pembuatan lahan parkir yang diambilkan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) jika lokasi sudah disepakati.

Sementara itu, anggota Komunitas Pegiat Sejarah (KPS) yang memperjuangkan kelestarian gedung bersejarah itu, Yunantyo Adi menyambut baik inisiatif Hendi untuk membantu pembangunan tempat parkir.

Anggaran sebesar Rp600 juta dari APBD Jateng yang dihibahkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng hanya untuk pemugaran, belum termasuk sarana-prasarana pendukung, seperti parkir.

"Kami akan segera mengomunikasikannya dengan Pak Widi (Widi Widayat, red.) selaku Ketua Tim Pemugaran Gedung SI, Yayasan Balai Muslimin (Yabami) selaku pengelola, dan pihak YKTM," katanya.

Yunantyo menjelaskan gedung YKTM sekarang ini sebenarnya sudah tidak dioperasikan oleh yayasan, tetapi masih ada satu orang penyandang tunanetra yang menumpang tinggal di gedung tersebut.

"Kami sudah bertemu dengan penghuni gedung itu (YKTM, red.), beliau tidak keberatan dibangun parkir. Kalau jadi dibangun parkir, beliau tetap kami sediakan tempat. Tidak perlu pindah," pungkasnya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2025