Koperasi kebanggan karyawan Semen Indonesia Group ini memantapkan langkah dengan membangun pabrik fiber cement board dengan melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya proyek pembangunan pabrik fiber cement board di desa Wonokerto, Kecamatan Pungging, Mojokerto, Sabtu.

Ketua Pengurus KWSG Edi Kartika mengatakan berkembangnya proyek properti yang meningkat tiap tahun, juga berpengaruh terhadap permintaan fiber cement board, peluang inilah yang kita manfaatkan. Pembangunan pabrik ini membutuhkan Investasi sebesar Rp208 miliar.

Pabrik fiber ini dibangun diatas lahan seluas 5,6 hektare tersebut dengan waktu pembangunan selama 12 bulan dan diharapkan dapat produksi komersial pada September 2015, Pabrik ini memiliki 2 line mesin berkapasitas 8 ribu lembar fiber cement board perhari atau 4,8 juta lembar pertahun. Sedangkan area pemasaran adalah fokus wilayah Jawa Timur”.

Edi Kartika menambahkan proyek pembangunan pabrik fiber cement board ini merupakan langkah KWSG dalam mengembangkan bisnis usaha guna memantapkan target dan pertumbuhan berkelanjutan.

Selain melakukan pengawalan implementasi management resiko atas aktifitas yang dilakukan untuk meminimalisasi resiko bisnis, KWSG juga konsen dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

Koperasi KWSG merupakan koperasi pertama di Indonesia yang masuk dalam global Word Co-operative (300 koperasi besar dunia). KWSG dalam posisi itu, menempati peringkat ke-233 dunia.

Selain masuk dalam 300 besar koperasi dunia. KWSG juga terus mengukir prestasinya dengan terus melakukan akselerasi perkembangan dan pertumbuhannya. Pada 2013 KWSG telah melakukan investasi kantor dan gudang unit perdagangan bagan bangunan,bengkel,garasi unit ekspedisi,bangunan pertokoan dan restoran.penambahan armada dan penyempurnaan program aplikasi system informasi.

KWSG memiliki karyawan 2000 orang, anggota sebanyak 6 ribu orang dan 6000 pelanggan yang memposisikan KWSG sebagai koperasi bisnis yang bersifat kekeluargaan yang kokoh dan mantap.

Terbukti dengan kinerja yang dicapai KWSG yang terus tumbuh menggembirakan, Pencapaian tersebut terbukti pada pendapatan tahun 2013 mencapai Rp2,26 triliun atau meningkat 29 % dibanding tahun 2012 sebesar Rp 1,75 Triliun.

"Ebitda tercatat Rp 93,76 miliar atau meningkat 30 % dibanding tahun 2012 sebesar Rp 72,04 miliar. Sedangkan SHU setelah pajak mencapai Rp 60,25 miliar atau meningkat 26 % dibanding tahun 2012 sebesar Rp 47,73 miliar, untuk asset tahun 2013 tercapai Rp 792,05 miliar atau meningkat 27 % dibanding tahun 2012 sebesar Rp 621,55 miliar. SHU yang dibagikan kepada anggota pada tahun 2013 mencapai Rp 36,14 miliar," imbuh Edi Kartika dalam rilis yang diterima Antara Jateng.


KWSG memiliki bisnis non bahan bangunan dan bisnis bahan bangunan. Bisnis non bahan bangunan meliputi simpan pinjam, swalayan, restoran, café, penjahitan, percetakan dan foto copy, perdagangan umum industri dan tambang,event organizer dan ekspedisi angkutan darat.

Saat ini KWSG memiliki armada truk sebanyak 1.463 unit untuk membantu pendistribusian produk Semen Indonesia ke bebrapa wilayah di Indonesia. Dalam pengelolaan bisnisnya KWSG juga memiliki 70 outlet yang tersebar di seluruh kota pulau Jawa, Madura, Lombok, Bali, Sumatra yang di dukung dengan infrastruktur yang memadai. (ksm)


Pewarta : Achmad Zaenal M
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024