Pemalang (ANTARA) - Sekitar seribu keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mengakhiri kepesertaan sebagai penerima bantuan sosial karena sudah mandiri (graduasi) sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Pemalang, Senin, mengatakan PKH bukan untuk bantuan permanen melainkan sebagai jaring sementara untuk mendorong kemandirian ekonomi keluarga.
"Yang digraduasi ini dulunya diafirmasi, dipangku, sekarang naik menjadi difasilitasi. Difasilitasi itu bukan lebih sedikit dari bantuan, malah justru lebih banyak seperti program bantuan modal dan program-program lain yang akan jauh lebih berkembang daripada menerima bantuan," katanya.
Graduasi itu dilakukan setelah hasil verifikasi menunjukkan bahwa para KPM telah mampu memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri sehingga tidak lagi bergantung pada bantuan sosial.
Pada acara "Graduasi Pemalang Bercahaya, Bansos Sementara, Berdaya Selamanya" di Pemalang, Senin, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan bahwa graduasi ini hasil dari proses panjang yang dikerjakan bersama-sama.
"Negara hadir untuk memberikan melalui stimulasi bantuan-bantuan dan pada akhirnya para warga tersebut bisa mandiri," katanya.
Sejauh ini, Pemerintah Provinsi Jateng juga menjalankan berbagai program untuk menyejahterakan masyarakat mulai pemberian bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), bantuan pendidikan, serta permodalan dan pembinaan bagi pelaku UMKM.
"Percayalah, kita semua tidak akan meninggalkan bapak ibu meski hari ini diwisuda. Kami juga sudah bergerak di 10 kabupaten/kota termiskin," katanya.
Rencananya, pihaknya juga menyiapkan acara graduasi secara serentak dari 35 kabupaten/kota yang diperkirakan mencapai 40 ribu KPM.
"Kita akan siapkan 40 ribu masyarakat yang akan graduasi di Stadion Jatidiri Semarang," katanya.
Baca juga: Bank Jateng Pemalang tingkatkan literasi keuangan lewat kolaborasi inovatif dengan dunia kampus

