Temanggung (ANTARA) - Petani Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, bisa menerapkan hasil panen hortikultura bertahan 30 hari setelah dipanen, demikian Forum Rembuk Ekonomi yang menghadirkan ahli bidang fisika dan kimia dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Guru besar Undip Muhammad Nur di Bapperida Kabupaten Temanggung, Selasa, mengatakan pada diskusi tersebut menggali permasalahan dari petani dan menyampaikan salah satu temuan berupa teknologi pengawetan produk hortikultura dengan bahan alami, yang dikenal Plasma Ozon.
"Teknologi ini bisa memperpanjang masa simpan tetapi tidak beku. Produk tetap segar caranya dengan membunuh bakteri yang bisa menghasilkan busuk, " katanya.
Disampaikan tidak kurang petani di 15 provinsi telah menggunakan teknologi ini, di Jawa Tengah di antaranya petani di Kabupaten Magelang, Wonosobo, Semarang. Semoga dalam waktu dekat petani di Temanggung bisa menerapkan.
"Kami mendorong petani untuk berkumpul dalam koperasi agar teknologi nanti dimanfaatkan bersama. Jadi petani harus kompak," katanya.
Kepala Bapperida Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana mengatakan, guru besar Undip tersebut berdiskusi dengan petani terkait penerapan hasil penelitian atau temuan agar hasil hortikultura kualitasnya lebih baik dan tahan lama.
"Tujuan pertemuan adalah bagaimana petani mengetahui bahwa ada teknologi pengolahan produk hortikultura agar bisa lebih tahan lama atau bisa lebih awet," katanya.
Dia menerangkan pertemuan tersebut sebagai awal, ke depan ada pertemuan untuk pembahasan yang lebih spesifik atau praktis bagi petani, sehingga petani bisa berdaya dalam pengolahan hasil pertanian.
Yakni, hasil pertanian dapat lebih tahan lama, tetap segar dan tanpa kurang kualitasnya, dengan begitu bisa melepas ke pasar saat harga menguntungkan.
"Dengan teknologi khusus produk hortikultura bisa bertahan hingga 30 hari, ini tentu sangat bagus. Petani tidak lagi khawatir hasil panen busuk, dan dijual murah," katanya.
Dia mengatakan lapangan pekerjaan petani di Kabupaten Temanggung mendominasi sekitar 45 persen, namun dari struktur pendapatan perekonomian berdasar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Temanggung sektor pertanian sebesar 21 persen di bawah industri sebesar 24 persen dan perdagangan/jasa 23 persen.
"Sehingga menjadi segmented yang sangat menarik bagaimana hasil pertanian, bisa lebih baik dan meningkat kesejahteraan," katanya.

