Blora, Jateng (ANTARA) - Progres pembangunan jalan berstatus provinsi di ruas Singget-Doplang-Cepu sepanjang 2,2 km yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah senilai Rp22,7 miliar hingga kini terealisasi 50 persen dari target.
Penilik Proyek Ruas Jalan Singget-Doplang-Cepu Suroso di Blora, Jateng, Selasa, mengatakan hingga awal Oktober 2025, pembangunan berjalan sesuai rencana meskipun cuaca kerap diguyur hujan.
"Hingga awal Oktober, progres pembangunan sudah sekitar 50 persen. Meski sering turun hujan, hal itu tidak menjadi hambatan berarti. Kami optimistis seluruh pekerjaan selesai pada 31 Desember 2025," ujarnya.
Ia menjelaskan proyek tersebut menggunakan dua jenis konstruksi, yaitu overlay aspal dan beton (rigid pavement), yang masing-masing memiliki daya tahan berbeda.
"Untuk konstruksi beton bisa bertahan hingga 20 tahun, sedangkan yang berlapis aspal sekitar 10 tahun. Namun, daya tahan jalan juga dipengaruhi kondisi tanah dan volume kendaraan yang melintas," ujarnya.
Menurut Suroso meski kondisi tanah di wilayah Kecamatan Kedungtuban tergolong labil, proyek kali ini tidak memerlukan pembangunan dinding penahan tanah (DPT).
"Konstruksi beton yang digunakan sudah cukup kuat, sehingga tidak membutuhkan DPT tambahan," ujarnya.
Peningkatan jalan dilakukan di beberapa titik, antara lain pekerjaan rigid beton di Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, hingga Mrenung, Kecamatan Cepu, serta overlay aspal di Desa Kedungtuban.
Total panjang penanganan mencapai 2,2 kilometer dari total panjang fungsional jalan 45,34 kilometer.
Sebelumnya, ruas jalan Singget-Doplang-Cepu mengalami kerusakan sepanjang 7,69 kilometer, yang sempat diusulkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD) dengan estimasi anggaran sekitar Rp65 miliar.
Kepala Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Purwodadi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah Binawan Nur Tjahjono mengatakan pembangunan sejumlah ruas jalan di Kabupaten Blora tahun ini diharapkan menjadi pengungkit penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
"Pada tahun 2025 terdapat empat paket pekerjaan jalan di Kabupaten Blora. Dua proyek sudah selesai, yaitu rehabilitasi Jalan Todanan–Ngawen senilai Rp1,7 miliar dan Jalan Kunduran-Ngawen-Blora senilai Rp5,25 miliar," ujar Binawan.
Sedangkan, dua proyek lainnya masih dalam tahap pengerjaan, yaitu preservasi Jalan Todanan-Ngawen dengan nilai kontrak Rp15,39 miliar, dan preservasi Jalan Singget/Batas Grobogan-Doplang-Cepu senilai Rp19,92 miliar. Keduanya ditargetkan selesai dengan serah terima pekerjaan (PHO) pada 31 Desember 2025.
Binawan menjelaskan dari total anggaran Rp75 miliar, sebanyak Rp45,36 miliar dialokasikan untuk pembangunan jalan provinsi yang mencakup tiga ruas utama, yakni Kunduran-Blora (Rp5 miliar), Ngawen-Japah-Todanan (Rp17,75 miliar), dan Singget-Randublatung-Cepu (Rp22,72 miliar).
Sementara itu, Bantuan Provinsi (Banprov) senilai Rp30 miliar disalurkan untuk pembangunan jalan kabupaten melalui lima paket pekerjaan, meliputi ruas Jalan Trembul-Rowobungkul-Sonokidul (Rp3,5 miliar), Jalan Kunduran-Doplang (Rp6,5 miliar), Jalan Ketuwan Gondel-Mojorembun (Rp5 miliar), Jalan Pilang-Bulakan-Temulus (Rp12 miliar), dan Jalan Sidorejo-Kenongogong-Klagen (Rp3 miliar).
Adapun pelaksana proyek terdiri dari CV Surya Duta Perkasa (Rp1,706 miliar), CV Wira Nadi Suaccha (Rp5,250 miliar), PT Larisa Jaya Konstruksi (Rp15,394 miliar), dan PT Jaya Sempurna Abadi (Rp19,929 miliar). Total keseluruhan pagu mencapai Rp45,36 miliar dengan nilai kontrak Rp42,28 miliar.
"Pembangunan infrastruktur jalan ini diharapkan memberikan dampak nyata terhadap peningkatan konektivitas dan aktivitas ekonomi masyarakat. Perbaikan jalan akan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi wilayah Blora dan sekitarnya," ujarnya.

