Semarang (ANTARA) - Layanan darurat Call Center 112 yang disediakan Pemerintah Kota Semarang untuk melayani laporan kegawatdaruratan ternyata sejauh ini juga menerima 8.496 panggilan iseng berupa "prank" dan "ghost call".
Sub Koordinator Pengelolaan Aspirasi dan Informasi Diskominfo Kota Semarang Wulan Asih Setyarini, di Semarang, Jumat, menjelaskan bahwa sebagian besar "prank call" berasal dari generasi muda yang belum memahami fungsi layanan publik.
"Sebagian besar mereka melakukan panggilan bohong, melontarkan kata-kata kotor, atau sekedar iseng tanpa tujuan yang jelas," katanya.
Ia mengatakan bahwa hal tersebut seharusnya tidak dilakukan karena berdampak pada pengguna layanan yang benar-benar membutuhkan, bahkan mengancam keselamatan seseorang.
Karena itu, Diskominfo terus berupaya memperkenalkan layanan Call Center 112 kepada masyarakat, termasuk pelajar, di antaranya melalui kegiatan "Goes to School".
"Kami sengaja memperkenalkan layanan darurat Call Center 112 agar masyarakat, utamanya pelajar memahami fungsi layanan tersebut," katanya.
Saat ini, kegiatan "Goes to School" telah memasuki volume II atau dua kali digelar, terakhir di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terpadu PAPB Semarang yang juga dihadiri perwakilan 61 SMP se- Kota Semarang.
"Kegiatan ini melanjutkan kesuksesan volume I dan bertujuan meningkatkan partisipasi pelajar dalam pembangunan kota sekaligus menekan angka 'prank call' ke layanan darurat Call Center 112," katanya.
Pemkot Semarang berkomitmen melanjutkan program tersebut tidak hanya di tingkat SMP, tetapi juga SMA hingga komunitas masyarakat agar semakin banyak warga memahami dan memanfaatkan kanal layanan publik secara tepat.
Selain Call Center 112, Diskominfo juga memperkenalkan kanal pengaduan Lapor Semar Solusi AWP serta layanan informasi Savira.
Pengenalan kanal tersebut sejalan dengan target program Open Government Partnership Lokal Kota Semarang, yakni mendorong penyampaian aspirasi sejak dini dan meningkatkan partisipasi generasi Gen Z dalam pembangunan.
Kepala Sekolah SMP IT PAPB Ramelan menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut dan menghimbau kepada seluruh peserta untuk dapat menyebarluaskan penggunaan kanal layanan publik secara tepat guna dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
"Sampaikan aspirasi dengan mengedepankan etika berkomunikasi. Saya juga menghimbau kepada seluruh peserta untuk dapat menyebarluaskan penggunaan kanal layanan publik secara tepat guna dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar," katanya.

