Semarang (ANTARA) - SIRCLO, perusahaan solusi e-commerce enabler menghadirkan Multi-Origin Go-To-Market (MOGTM), sebuah strategi yang menghubungkan brand dengan distributor lokal guna memperluas jangkauan pasar secara lebih efisien sekaligus mendekatkan produk ke konsumen di berbagai wilayah.
Chief Operating Officer SIRCLO Danang Cahyono, dalam pernyataan di Semarang, Kamis, menjelaskan bahwa ekonomi digital Indonesia akan tumbuh berkelanjutan bila solusi yang dihadirkan sesuai dengan realitas negara kepulauan.
"Karena itu, melalui MOGTM, SIRCLO menggandeng distributor lokal di luar Jabodetabek untuk mempercepat distribusi, membuka peluang baru di ekosistem online, sekaligus menjadi motor pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.
Ia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar dengan perkiraan mencapai 360 miliar dollar AS pada tahun 2030, namun disparitas akses masih menjadi tantangan utama.
Bagi banyak brand, keterpusatan distribusi di kota-kota besar, khususnya Jabodetabek, membuat biaya logistik lebih tinggi, sementara konsumen di daerah harus menanggung ongkos kirim dan durasi pengiriman yang panjang.
Menurut dia, kondisi tersebut membuat potensi pertumbuhan e-commerce di luar kota metropolitan belum sepenuhnya inklusif dan tergarap secara maksimal, padahal permintaan disinyalir terus meningkat.
Data internal SIRCLO mencatat, sepanjang 2024 jumlah transaksi dari luar Jawa meningkat hampir 9 kali lipat dibandingkan 2020, sementara jumlah konsumen tumbuh 8 kali lipat.
"Angka ini menegaskan bahwa masyarakat di berbagai daerah semakin aktif berbelanja online, sehingga kebutuhan distribusi yang lebih dekat, cepat, dan efisien menjadi semakin mendesak," katanya.
Di negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, kata dia, ongkos kirim yang mahal dan waktu pengiriman yang panjang sering menjadi hambatan utama.
Melalui strategi MOGTM, SIRCLO membantu brand memperluas penjualan online ke wilayah tier 2 dan 3 dengan memanfaatkan jaringan distributor lokal melalui ekosistem teknologi yang terintegrasi.
Produk tidak hanya terpusat di gudang Jabodetabek, tetapi juga dialokasikan ke gudang distributor lokal di berbagai daerah.
Dengan pendekatan ini, pesanan dapat dipenuhi dari lokasi terdekat sehingga ongkos kirim menurun, waktu pengiriman lebih singkat, dan konsumen di tier 2 dan 3 bisa merasakan pengalaman belanja digital yang lebih setara.
"Brands kini dapat menerapkan model MOGTM untuk menjangkau pasar yang sebelumnya sulit diakses," katanya.

