Solo (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta menyambut baik keinginan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Republik Indonesia Meutya Hafid soal pelantikan pengurus baru di Monumen Pers Nasional di Solo, Jawa Tengah.
Ketua PWI Surakarta Anas Syahirul, Jumat mengatakan permintaan tersebut sangat baik dan memiliki makna luar biasa.
“Ini tidak sekadar upacara seremonial pengukuhan dan pelantikan pengurus, namun jauh lebih bermakna yang mendalam dari bu menteri,” katanya.
Menurut dia, Meutya ingin memberikan pesan agar para pengurus PWI yang baru hasil kongres persatuan dan warga PWI mewarisi nilai-nilai perjuangan dan persatuan para pendiri PWI yang didirikan di Kota Solo 9 Februari 1946.
“Para para wartawan dari berbagai daerah di nusantara kala itu dengan penuh perjuangan berkumpul di Solo untuk turut berjuang dan memupuk persatuan,” katanya.
Menurut dia, semangat itulah yang harus diwarisi dan diikuti para pengurus dan warga PWI saat ini setelah beberapa saat terjebak dalam pertentangan dan polarisasi yang tidak karuan.
“Oleh karena itu, PWI Surakarta siap menyukseskan permintaan bu menteri dalam pelaksaan pelantikan dan pengukuhan pengurus baru PWI,” katanya.
Sebelumnya, direncanakan pelantikan pengurus akan dilangsungkan di Monumen Pers Nasional di Solo akhir September mendatang. Permintaan pelantikan dilangsungkan di Monumen Pers Nasional di Solo tersebut datang dari Menteri Komdigi Meutya Hafid.
Hal itu juga pernah dia utarakan saat berkunjung ke Monumen Pers Nasional serta mampir ke Kantor PWI Surakarta sebelum Kongres Persatuan dilangsungkan.
Meutya berharap PWI hasil Kongres Persatuan ini mewarisi semangat persatuan, pengabdian dan perjuangan dari para pendiri PWI yang didirikan di Kota Solo, 9 Februari 1946 lalu.
Saat menerima kunjungan Ketua Umum PWI terpilih Akhmad Munir dan Ketua DK terpilih Atal S Depari, Menteri Komdigi juga menyatakan siap berkalaborasi dengan PWI dalam rangka turut menjaga jurnalisme Indonesia di tengah gempuran arus informasi yang masif agar para wartawan bekerja profesional dengan terus menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.

