Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan, Jawa Tengah, mulai mendistribusikan bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kepada 71 ribu penerima yang masing-masing menerima 20 kilogram beras.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq di Pekalongan, Selasa, mengatakan program bantuan cadangan pangan ini akan membantu warga di tengah kenaikan harga beras yang kini mencapai sekitar Rp14 ribu per kilogram.
"Bantuan pangan ini harus tepat sasaran, benar-benar menyentuh orang miskin yang membutuhkan, dan tepat waktu, serta harus cepat sampai ke desa masing-masing," katanya.
Menurut dia, setiap penerima bantuan pangan akan mendapatkan 20 kilogram beras untuk periode Juni 2025 dan Juli 2025.
"Oleh karena itu kami menekankan pentingnya kerja sama dari pemerintah desa dalam memastikan penyaluran bantuan pangan yang adil dan tepat sasaran," katanya.
Ia minta tim pendamping Keluarga Penerima Manfaat (KPM), khususnya terkait dengan Program Keluarga Harapan (PKH), agar segera diperbaiki jika masih ada warga mampu yang terdata sebagai penerima bantuan.
"Kalau orang mampu dikasih beras 20 kilogram dan orang miskin hanya menonton, kan itu tidak pas. Semoga hal itu menggugah kesadaran untuk mereka yang mampu agar bisa memberikannya kepada yang tidak mampu," katanya.
Kepala Bulog Tegal Agung Rohman memastikan bahwa stok beras untuk Kabupaten Pekalongan masih mencukupi kebutuhan masyarakat setempat.
"Stok masih cukup. Untuk bantuan ini kami sediakan sekitar 1.400 ton beras dan sudah mulai didistribusikan," katanya.
Ia mengatakan pihaknya menargetkan seluruh bantuan dapat diterima oleh masyarakat penerima manfaat di seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan hingga akhir Juli 2025.
"Demikian pula kami komitmen pada kualitas beras yang disalurkan. Untuk kualitas, kami menerima CBP kualitas medium, sudah memenuhi standar," katanya.

