Solo (ANTARA) - Penerapan sistem pembayaran nontunai QRIS di Solo, Jawa Tengah merambah ke alat transportasi tradisional becak.
Plt Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Surakarta Aries Purnomohadi di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan saat ini akselerasi pembayaran nontunai tukang becak tahap I di Solo sudah berjalan.
Program yang diluncurkan bersamaan dengan peluncuran Bengawan Solo Travel Mart beberapa waktu lalu tersebut diikuti oleh sekitar 100 becak. Mereka tergabung dalam paguyuban becak Solo.
“Di tahap satu kemarin ada 100 becak. Saat ini sudah ada sekitar 80 yang kami buatkan rekening kerja sama dengan perbankan,” katanya.
Ia mengatakan masih ada beberapa tukang becak yang belum berhasil membuat rekening karena terkendala oleh kartu tanda penduduk (KTP).
“Ketika orang membuat rekening kan harus ada linknya, itu ternyata belum terdaftar. Mungkin beliau-beliau ini sudah lama tidak cetak KTP,” katanya.
Terkait hal itu, pihaknya memberikan pendampingan kepada tukang becak tersebut sehingga diharapkan mereka dapat segera memenuhi persyaratan dan bisa membuat rekening.
Dalam hal ini, BI berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta untuk mencetak ulang KTP mereka.
Sedangkan bagi tukang becak yang berhasil membuat rekening, masing-masing becak mereka telah dilengkapi dengan barcode QRIS. Dengan demikian, akan mempermudah penumpang saat bertransaksi.
“Info awal sudah ada sekitar sepuluh yang mulai bertransaksi,” katanya.
Ke depan, pihaknya berencana menyelenggarakan program serupa untuk tahap kedua. Pada tahap kedua tersebut ada sekitar 250 tukang becak yang dilibatkan.