Temanggung (ANTARA) - Para petani kopi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diimbau untuk tetap menjaga kualitas dengan melakukan petik merah selain produksi yang diperkirakan naik sampai 10 persen.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto, di Temanggung, Selasa, menjelaskan, di musim ini harga kopi luar biasa, sehingga tantangannya masalah keamanan dan menjaga mutu.
Ia menuturkan hal tersebut seusai pelatihan uji cita rasa kopi untuk 30 kelompok tani dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Pendopo Pengayom
Dia memprediksi, produksi tahun ini naik 5 sampai 10 persen dibandingkan tahun kemarin. Hal itu berdasar pantauannya seusai berkeliling di Pringsurat dan Gemawang.
Ia menyebutkan, luas tanam kopi robusta mencapai 12.000 hektare.
"Kalau dengan harga tinggi ini petani tidak sabar, sehingga masih hijau sudah dipetik, maka otomatis mutu akan turun. Hal tersebut dapat mengakibatkan kehilangan kepercayaan. Di saat harganya rendah malah tidak ada yang membeli," katanya.
Dalam pelatihan ini, peserta dibekali cara pengolahan dari cerry menjadi greenbean, ada beberapa metode ada yang basah dan kering. Kopi terjadi proses fermentasi saat dalam pengolahan, sehingga fermentasi itu yang dijaga supaya tidak terlalu asam.
Berita Terkait
Foto budaya seniman petani dipamerkan pada Festival Lima Gunung
Rabu, 25 September 2024 15:20 Wib
Bupati Demak imbau petani gunakan alat modern optimalkan produksi
Rabu, 25 September 2024 8:15 Wib
Wamen Pertanian serap aspirasi petani di Klaten
Senin, 23 September 2024 15:51 Wib
Penyaluran BLT Kabupaten Demak mencapai 88,5 persen
Minggu, 22 September 2024 16:26 Wib
Aksi JMPPK sambut Hari Tani Nasional di Pati
Jumat, 20 September 2024 14:13 Wib
10 kelompok tani di Demak terima bantuan sapi bunting
Jumat, 20 September 2024 6:45 Wib
Bulog Banyumas kembali serap gabah hasil panen petani
Rabu, 18 September 2024 12:57 Wib
APTI Temanggung larang petani campur gula dan tembakau luar daerah
Selasa, 17 September 2024 8:59 Wib