Semarang (ANTARA) - Kelapa Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Luthfi mengunjungi sejumlah warga yang menjadi korban keracunan makanan massal yang masih dirawat di Rumah Sakit Roemani, Semarang, Jumat.
Menurut Kapolda, dari sekitar 20 orang dewasa dan anak-anak yang menjadi korban keracunan, hingga kini ada 15 orang yang masih harus dirawat.
"Masih ada 15 orang, namun kondisinya sudah membaik, tinggal mengalami diare," katanya.
Kapolda mengatakan kepolisian sudah meminta keterangan tujuh orang saksi dalam kasus keracunan massal itu. Selain itu, sampel makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan juga masih dalam pemeriksaan di laboratorium.
"Masih ditelusuri penyebabnya. Minimal polisi mengetahui ada sesuatu yang perlu diteliti," kata Luthfi.
Sebelumnya, puluhan orang dewasa dan anak-anak diduga mengalami keracunan usai menyantap hidangan pada pertemuan PKK di wilayah Jomblang, Kota Semarang.
Sekitar 20 orang harus dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas akibat kejadian tersebut.
Peristiwa tersebut bermula ketika warga mengikuti arisan PKK di salah satu rumah warga di RT 06/RW 10, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, pada Minggu (2/6).
Dari informasi yang diperoleh, pada kegiatan itu dihidangkan makanan ringan pisang coklat dan mi goreng.
Berita Terkait
Longsor di Temanggung, satu tewas
Rabu, 18 Desember 2024 0:29 Wib
Anak bawah umur jadi korban aksi main hakim di Boyolali
Rabu, 11 Desember 2024 20:18 Wib
Dua warga Pekalongan polisikan oknum anggota DPR atas pelanggaran ITE
Rabu, 4 Desember 2024 15:30 Wib
Keluarga siswa korban tembak polisi kecewa tak dipanggil Komisi III
Selasa, 3 Desember 2024 19:19 Wib
BPBD Banyumas salurkan bantuan logistik korban banjir
Selasa, 3 Desember 2024 16:33 Wib
Ricuh bola, Bupati Kudus Hasan Chabibie jenguk korban aniaya suporter
Senin, 2 Desember 2024 20:05 Wib
Banjir landa Thailand, korban tewas jadi 12 orang
Senin, 2 Desember 2024 11:17 Wib
Pemkab Flotim sampaikan terima kasih bantuan LKBN ANTARA bagi korban erupsi
Minggu, 1 Desember 2024 16:34 Wib