Magelang (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Magelang menjelaskan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2025 dan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2025-2045 menciptakan sinergi pembangunan.
Kepala Bapperida Kota Magelang Handini Rahayu dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Kamis, menjelaskan musrenbang untuk menciptakan sinergi pembangunan antarwilayah, antarsektor pembangunan dan antartingkat pemerintahan, serta menciptakan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah.
"Sedangkan tujuannya adalah untuk menyediakan acuan bagi pemerintah dan DPRD dalam menyusun rancangan APBD," katanya.
Pemkot Magelang menggelar Musrenbang RKPD Tahun 2025 dan Musrenbang RPJP Daerah Tahun 2025-2045 di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Rabu (27/3), sebagai rangkaian dari seluruh kegiatan tahapan siklus perencanaan tahunan yang dilakukan secara rutin di setiap kabupaten/kota.
Musrenbang Kota Magelang memuat dua agenda sekaligus, yaitu Musrenbang RKPD Tahun 2025 dan Musrenbang RPJP Tahun 2025-2045, diikuti secara luring dan daring oleh 160 peserta berasal dari berbagai elemen masyarakat.
Ia menjelaskan penyusunan RKPD masih harus melalui tahapan-tahapan hingga ditetapkan dalam bentuk peraturan wali kota pada Juni mendatang, sedangkan RPJP Daerah masih akan melalui tahapan-tahapan hingga ditetapkan menjadi peraturan daerah pada Agustus 2024.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Hamzah Kholifi mengatakan tema dan arah kebijakan kota setempat pada 2025 "Maju untuk Sehat dan Bahagia", yaitu pemantapan Kota Magelang yang maju dan masyarakat yang sejahtera dan berbudaya.
Ia menyebut setidaknya tujuh isu strategis sebagai pendekatan program unggulan Kota Magelang, yaitu terkait dengan kemiskinan, kualitas SDM, reformasi birokrasi, sarana prasarana perkotaan berkelanjutan, kualitas lingkungan hidup, ketahanan daerah terkait dengan bencana dan pangan serta daya saing ekonomi.
"Tahun 2025 merupakan tahun terakhir RPJP Daerah Tahun 2005-2025, tahun ini pula seluruh jajaran Pemkot Magelang sedang menyusun RPJP Daerah Tahun 2025-2045," katanya.
Acara tersebut juga ditandai dengan penyerahan secara simbolis hasil program unggulan, antara lain penyerahan peralatan kewirausahaan hasil pelatihan RKM yang merupakan bagian dari Program Magelang Keren.
Hasil pelatihan ini akan diawasi secara berkala oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan akan dikembangkan skala usahanya oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUM).
Kurang lebih 1.500 orang yang telah mengikuti Program Magelang Keren, di antaranya Ircham Purnomo dan Vrede Gabriel Loen dari Kelurahan Wates, serta Endang Listiana dari Kelurahan Kramat Utara untuk pelatihan boga.
Selain itu, penyerahan sertifikat BNSP atas nama Faiyalatun Nilmatul Ulya dari Kelurahan Rejowinangun Utara untuk pelatihan barista dan Andrew Nicholson Mongi dari Kelurahan Magelang untuk pelatihan menjahit.
Penyerahan santunan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan Rp42 juta kepada ahli waris almarhum Mispan Suraji, ketua RW di Kelurahan Kemirirejo.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz meminta jajarannya mengikuti musrenbang secara serius agar penyusunan perencanaan pembangunan daerah memperoleh hasil yang mantap dan pada waktunya dilaksanakan dengan berhasil.
"Maka pengembangan-pengembangannya harus fokus. Selesaikan (RPJP) di tahun 2025, sebagai tanggung jawab pemerintahan saya," katanya.
Pada masa mendatang, katanya, Kota Magelang harus bisa membuat terobosan hingga mencapai lompatan kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut, katanya, sudah dilakukan untuk Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) Kota Magelang yang berhasil meraih predikat A dari sebelumnya B.