Jalur Pantura Demak-Kudus mulai dibuka secara total
Demak (ANTARA) - Jalur Pantura Demak-Kudus, Jawa Tengah, saat ini dibuka secara penuh karena aktivitas penyedotan banjir yang memanfaatkan badan jalan sudah selesai, sehingga arus lalu lintas kembali lancar.
"Sebetulnya, Jalur Pantura Demak-Kudus sudah bisa dilalui sejak genangan banjir di jalan surut. Akan tetapi karena ada aktivitas penyedotan air sehingga diberlakukan sistem buka tutup," kata Komandan Satgas Penanganan Banjir Demak Letkol Kavaleri Maryoto di Demak, Jumat.
Akan tetapi, sejak aktivitas penyedotan air banjir di Desa Wonorejo pada Rabu (21/2) selesai, sehingga arus lalu lintas dibuka total.
Pemandangan sebelumnya, di Jalur Pantura Demak-Kudus ruas kanan masih ada aktivitas penyedotan genangan banjir dengan dikerahkan sejumlah mesin pompa.
Lokasi yang menjadi fokus untuk percepatan surutnya banjir, yakni di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar karena lokasinya yang lebih rendah dibandingkan daerah lainnya.
Ketika diberlakukan sistem buka tutup, maka ketika terjadi kepadatan kendaraan, maka kendaraan dari arah Semarang menuju Surabaya dialihkan ke arah Mijen - Welahan - Kudus - Pati - Rembang.
Sementara jalur alternatif lainnya, dapat melalui jalur alternatif dari Jembatan Layang Kadilangu menuju Wonosalam - Dempet - Godong - Purwodadi.
Demikian halnya kendaraan dari arah Surabaya, Kudus, Pati, Rembang, dan Blora, dengan tujuan Semarang dapat melalui jalur dari Kabupaten Grobogan melalui Purwodadi - Godong - Dempet - Wonosalam - Jembatan Layang Kadilangu - Demak atau melalui Jepara - Mijen - Demak.
Afriani, salah satu warga Kudus mengakui ketika melintasi jalur Pantura Demak-Kudus pada Kamis (22/2) lancar dan tidak ada kepadatan arus lalu lintas. Akses dari arah Pati menuju Demak melalui Jembatan Tanggulangin tidak ada lagi water barrier yang sebelumnya disiapkan Satlantas Polres Kudus.
Baca juga: BNPB: Rumah rusak akibat banjir bakal diganti pemerintah
"Sebetulnya, Jalur Pantura Demak-Kudus sudah bisa dilalui sejak genangan banjir di jalan surut. Akan tetapi karena ada aktivitas penyedotan air sehingga diberlakukan sistem buka tutup," kata Komandan Satgas Penanganan Banjir Demak Letkol Kavaleri Maryoto di Demak, Jumat.
Akan tetapi, sejak aktivitas penyedotan air banjir di Desa Wonorejo pada Rabu (21/2) selesai, sehingga arus lalu lintas dibuka total.
Pemandangan sebelumnya, di Jalur Pantura Demak-Kudus ruas kanan masih ada aktivitas penyedotan genangan banjir dengan dikerahkan sejumlah mesin pompa.
Lokasi yang menjadi fokus untuk percepatan surutnya banjir, yakni di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar karena lokasinya yang lebih rendah dibandingkan daerah lainnya.
Ketika diberlakukan sistem buka tutup, maka ketika terjadi kepadatan kendaraan, maka kendaraan dari arah Semarang menuju Surabaya dialihkan ke arah Mijen - Welahan - Kudus - Pati - Rembang.
Sementara jalur alternatif lainnya, dapat melalui jalur alternatif dari Jembatan Layang Kadilangu menuju Wonosalam - Dempet - Godong - Purwodadi.
Demikian halnya kendaraan dari arah Surabaya, Kudus, Pati, Rembang, dan Blora, dengan tujuan Semarang dapat melalui jalur dari Kabupaten Grobogan melalui Purwodadi - Godong - Dempet - Wonosalam - Jembatan Layang Kadilangu - Demak atau melalui Jepara - Mijen - Demak.
Afriani, salah satu warga Kudus mengakui ketika melintasi jalur Pantura Demak-Kudus pada Kamis (22/2) lancar dan tidak ada kepadatan arus lalu lintas. Akses dari arah Pati menuju Demak melalui Jembatan Tanggulangin tidak ada lagi water barrier yang sebelumnya disiapkan Satlantas Polres Kudus.
Baca juga: BNPB: Rumah rusak akibat banjir bakal diganti pemerintah