Magelang (ANTARA) - Tim Kalimantan Barat bermain imbang 1-1 melawan Tim Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam kualifikasi sepak bola putra PON XXI/2024 di Stadion Gemilang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu.
Dalam pertandingan tersebut Tim Kalbar asuhan Pelatih Kepala Jefridin Anwar lebih dulu memasukkan bola ke gawang DIY pada menit-menit awal babak pertama.
Ketinggalan 0-1, Tim DIY di bawah asuhan Pelatih Kepala Erwan Hendarwanto terus melakukan serangan ke kubu lawan, namun serangan selalu kandas di pemain belakang Kalbar. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama berakhir.
Memasuki babak pertama para pemain DIY terus menggempur pertahanan Kalbar dan pada menit ke-17 babak kedua bisa menyamakan kedudukan 1-1 melalui tendangan bebas yang dilakukan oleh Ananda Laksana Yudhistira. Kedudukan 1-1 bertahan hingga pertandingan usai.
Menanggapi skor 1-1 tersebut, Pelatih Kepala Tim DIY Erwan Hendarwanto mengatakan untuk pertandingan berikut tugasnya jauh lebih berat, apalagi harus berhadapan dengan Jateng.
"Tetapi di sepak bola tidak ada yang tidak mungkin. Saya tetap apresiasi kerja keras pemain. Mereka ketinggalan 1-0 di awal babak pertama, itu juga tidak mudah. Beruntunglah kami tidak kalah dan masih mempunyai harapan," katanya.
Menurut dia, memang Tim Kalbar ada perubahan dan anak-anak DIY masih sedikit grogi sehingga permainan tidak bisa berkembang sesuai harapan.
"Mudah-mudahan di pertandingan kedua melawan Jateng nanti mereka bisa lebih enjoy," katanya.
Usai pertandingan, Tim Kalbar menyampaikan protes atas kepemimpinan wasit Andri Bastian dari Kota Bandar Lampung yang dianggap tidak adil.
Manajer Tim Kalbar Wahyudi Hidayat menyampaikan di babak pertama itu pemain Kalbar seharusnya mendapat penalti, tetapi oleh wasit tidak ada hukuman penalti.
"Jadi kami sekarang melakukan sanggahan atau protes ke komisi disiplin setelah dua jam pertandingan selesai. Kami lagi melengkapi video-videonya dan surat secara resmi," katanya.
Ia menuturkan pemimpin di lapangan adalah wasit, tetapi ada beberapa yang tidak bisa diterima.
"Saya selaku manajer tetap memperjuangkan, setelah itu kami serahkan ke komisi disiplin sesuai aturan yang ada di PSSI," katanya.