Semarang (ANTARA) - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Ndari Surjaningsih menyebutkan penyebab utama kenaikan harga daging ayam ras belakangan ini karena naiknya harga pakan ternak.
"Pakan ternak (ayam) kan jagung yang kebanyakan impor ya, dari India. Di India, sedang mengalami masa panen yang enggak bagus karena (dampak) El Nino," katanya, di Semarang, Kamis.
Dampak El Nino membuat India sebagai produsen jagung mengalami penurunan produksi yang menyebabkan suplai komoditas tersebut secara internasional berkurang dan harganya naik.
Menurut dia, Indonesia sebenarnya juga memiliki sejumlah daerah penghasil jagung, seperti Gorontalo dan Grobogan (Jateng), tetapi tidak cukup menyuplai kebutuhan pakan ternak di dalam negeri.
"Jadi, secara internasional ada kenaikan harga, dan secara domestik juga pasokan (jagung) kurang dan masih tergantung impor. Ini yang menyebabkan kenaikan harga pakan untuk ayam, baik ras maupun petelur," jelasnya.
Bukan hanya dorongan dari sisi biaya pakan yang meningkat, kata dia, dorongan "demand" atau permintaan yang tinggi juga menjadi penyebab harga daging ayam ras di pasaran mengalami peningkatan.
Ia mengatakan komoditas daging ayam di Indonesia biasanya mengalami peningkatan permintaan di momentum-momentum tertentu, seperti perayaan hari besar karena menjadi makanan utama.
"Biasanya, ayam ras kalau ada 'festivity', hari-hari keagamaan, hari libur, hari besar perayaan itu kan jadi makanan utama. Termasuk juga untuk ayam, selain daging, juga telurnya," katanya.
Selain itu, kata dia, program penanganan stunting yang belakangan ini tengah digalakkan juga turut menyumbang atas meningkatnya permintaan terhadap daging dan telur ayam.
"Tapi, yang paling utama (penyebab) kenaikan (daging ayam, red.) dari sisi biaya itu tadi," pungkas Ndari.
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra mengakui bahwa kenaikan harga daging ayam ras dan bawang putih menjadi penyumbang laju inflasi di wilayah tersebut pada Juni 2023.
Selain bahan pangan, seperti daging ayam ras dan bawang putih makanan jadi, seperti nasi dengan lauk juga menjadi penyumbang inflasi tertinggi para periode Juni 2023.
Namun, Rahmat memastikan bahwa laju inflasi di wilayah tersebut hingga Juni 2023 masih terkendali di angka 3,18 (yoy) meski sejumlah komoditas, seperti daging ayam ras dan bawang putih mengalami peningkatan harga.