Semarang (ANTARA) - Seorang warga dilaporkan meninggal dunia diduga terkunci di dalam rumah saat banjir melanda kawasan Perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat petang.
Camat Tembalang Cipta Nugraha di Semarang, Jumat, membenarkan adanya korban meninggal dunia akibat banjir tersebut.
Namun, Cipta belum bisa menjelaskan identitas korban meninggal dunia tersebut karena masih dalam penelusuran.
"Ini ada satu yang meninggal dunia, lagi dicari data lengkapnya," katanya.
Sementara Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar juga membenarkan adanya warga yang meninggal dunia saat banjir yang disebabkan luapan Sungai Babon itu.
Menurut dia, saat banjir melanda perumahan tersebut, rumah korban dalam kondisi terkunci dari dalam.
"Rumah terkunci dari dalam sehingga tidak tertolong oleh warga sekitar," katanya.
Ia menambahkan genangan banjir yang melanda Dinar Indah sudah mulai surut.
Demikian juga, kata dia, aliran air Sungai Babon yang meluap juga sudah mulai normal.
Sementara dari informasi yang dihimpun, korban meninggal dunia diketahui bernama Agus dengan usai sekitar 50 tahun.
Sebelumnya, puluhan rumah di Perumahan Dinar Indah di Kecamatan Tembalang Kota Semarang, dilanda banjir menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah Ibu Kota Jawa Tengah dan wilayah di sekitarnya pada Jumat sore.
Berita Terkait
Waspada potensi rob di pesisir saat "supermoon", ini tanggalnya
Rabu, 13 November 2024 13:54 Wib
KPU Kota Pekalongan siapkan 24 TPS panggung di wilayah rawan banjir
Selasa, 12 November 2024 14:46 Wib
Waspada potensi rob di pesisir Pantura Jateng
Rabu, 6 November 2024 20:40 Wib
Prakiraan cuaca Semarang hari ini
Selasa, 5 November 2024 8:07 Wib
Pemprov Jateng petakan daerah rawan banjir dan longsor
Jumat, 1 November 2024 18:33 Wib
XL Axiata salurkan bantuan untuk korban banjir di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
Kamis, 31 Oktober 2024 10:05 Wib
Prakiraan cuaca Semarang hari ini, waspada rob
Minggu, 27 Oktober 2024 5:42 Wib
Wali Kota Semarang sebut banjir dan rob masih jadi PR prioritas
Selasa, 15 Oktober 2024 19:50 Wib