Irjen Kemenkumham berbagi kunci sukses manusia dalam hidup
Semarang (ANTARA) - Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Razilu kembali memberikan siraman rohani bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan kali ini kepada para WBP Lapas Kelas IIB Tegal, Kamis (29/12).
Irjen didampingi Kakanwil A. Yuspahruddin dan Habib Muhammad bin Musthofa Al-Attas, serta Analis Keimigrasian Utama Sulistiyarso, Kadiv Administrasi Jusman, Kadiv Pemasyarakatan Supriyanto, Kadiv Keimigrasian Wishnu Daru Fajar, dan Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM Bambang Setyabudi.
Pada kesempatan itu Razilu menyampaikan tiiga hal yang menjadi kunci sukses manusia dalam hidup.
Kesuksesan hakiki, menurut Razilu, datangnya hanya dari Allah SWT. Oleh karena itu Ia mengajak WBP tidak bersedih ketika kehilangan sesuatu dan tidak terlalu bergembira ketika mendapatkan sesuatu, karena semua kembali lagi kepada Allah.
Kunci pertama yang disampaikannya adalah peran manusia sebagai hamba Allah di dunia.
"Siapa kita? Hamba Allah. Tidak boleh Allah diserikatkan dengan apapun juga. Kita wajib melaksanakan perintah Allah dan larangan harus dijauhi," kata Razilu dalam ceramahnya di Lapas pimpinan Yugo Indra Wicaksi ini.
Baca juga: Perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual ambil peran dukung daya saing bangsa
Kedua adalah meyakini Nabi Muhammad utusan Allah, serta harus mencintai dan mengamalkan sunnah-sunnahnya, dan yang terakhir yaitu berperan sebagai khalifah di muka bumi untuk merepresentasikan sifat-sifat Allah.
"Kita harus meyakini bahwa Muhammad utusan Allah. Jangan berhenti bershalawat, karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat juga kepada nabi. Kita harus cinta dengan sunnah-sunnah nabi dan mengamalkannya. Kita sebagai khalifah di muka bumi, kita merepresentasikan sifat-sifat baik dari Yang Maha," kata Razilu.
Irjen juga mengimbau kepada hadirin untuk menjadi warga negara yang baik dan taat kepada aturan, karena aturan sendiri dibuat untuk menyeimbangkan negara supaya aman dan penuh kedamaian.
"Kita hidup di Republik Indonesia, negara hukum, penuh dengan aturan. Kenapa? Untuk membuat negara ini berjalan dengan aman, kedamaian. Kita sebagai WNI harus menjadi warga negara yang baik," ajaknya.
Baca juga: 20 napi di Rutan Surakarta mendapatkan remisi khusus Natal
Terakhir sebelum menutup tausiyah, Razilu bersama-sama dengan WBP membacakan Catur Dharma Narapidana untuk menanamkan nilai-nilai kepada para WBP sehingga saat keluar nanti bisa berperilaku baik.
"Dilaksanakan sebaik-baiknya itu, biar tidak masuk lagi ke sini. Masuk minus keluar plus, keluar dari sini menjadi poin satu dari Catur Dharma Narapidana," katanya seraya mengakhiri ceramah.
Kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah dari Habib Muhammad yang memberikan satu ijazah sholawat nabi kepada WBP.
Turut hadir dalam lawatan Irjen, Kabag Umum Budhiarso Widhyarsono dan jajaran Kepala UPT Eks Karesidenan Pekalongan.
Baca juga: 2022, Kemenkumham Jateng total raih delapan penghargaan
Irjen didampingi Kakanwil A. Yuspahruddin dan Habib Muhammad bin Musthofa Al-Attas, serta Analis Keimigrasian Utama Sulistiyarso, Kadiv Administrasi Jusman, Kadiv Pemasyarakatan Supriyanto, Kadiv Keimigrasian Wishnu Daru Fajar, dan Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM Bambang Setyabudi.
Pada kesempatan itu Razilu menyampaikan tiiga hal yang menjadi kunci sukses manusia dalam hidup.
Kesuksesan hakiki, menurut Razilu, datangnya hanya dari Allah SWT. Oleh karena itu Ia mengajak WBP tidak bersedih ketika kehilangan sesuatu dan tidak terlalu bergembira ketika mendapatkan sesuatu, karena semua kembali lagi kepada Allah.
Kunci pertama yang disampaikannya adalah peran manusia sebagai hamba Allah di dunia.
"Siapa kita? Hamba Allah. Tidak boleh Allah diserikatkan dengan apapun juga. Kita wajib melaksanakan perintah Allah dan larangan harus dijauhi," kata Razilu dalam ceramahnya di Lapas pimpinan Yugo Indra Wicaksi ini.
Baca juga: Perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual ambil peran dukung daya saing bangsa
Kedua adalah meyakini Nabi Muhammad utusan Allah, serta harus mencintai dan mengamalkan sunnah-sunnahnya, dan yang terakhir yaitu berperan sebagai khalifah di muka bumi untuk merepresentasikan sifat-sifat Allah.
"Kita harus meyakini bahwa Muhammad utusan Allah. Jangan berhenti bershalawat, karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat juga kepada nabi. Kita harus cinta dengan sunnah-sunnah nabi dan mengamalkannya. Kita sebagai khalifah di muka bumi, kita merepresentasikan sifat-sifat baik dari Yang Maha," kata Razilu.
Irjen juga mengimbau kepada hadirin untuk menjadi warga negara yang baik dan taat kepada aturan, karena aturan sendiri dibuat untuk menyeimbangkan negara supaya aman dan penuh kedamaian.
"Kita hidup di Republik Indonesia, negara hukum, penuh dengan aturan. Kenapa? Untuk membuat negara ini berjalan dengan aman, kedamaian. Kita sebagai WNI harus menjadi warga negara yang baik," ajaknya.
Baca juga: 20 napi di Rutan Surakarta mendapatkan remisi khusus Natal
Terakhir sebelum menutup tausiyah, Razilu bersama-sama dengan WBP membacakan Catur Dharma Narapidana untuk menanamkan nilai-nilai kepada para WBP sehingga saat keluar nanti bisa berperilaku baik.
"Dilaksanakan sebaik-baiknya itu, biar tidak masuk lagi ke sini. Masuk minus keluar plus, keluar dari sini menjadi poin satu dari Catur Dharma Narapidana," katanya seraya mengakhiri ceramah.
Kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah dari Habib Muhammad yang memberikan satu ijazah sholawat nabi kepada WBP.
Turut hadir dalam lawatan Irjen, Kabag Umum Budhiarso Widhyarsono dan jajaran Kepala UPT Eks Karesidenan Pekalongan.
Baca juga: 2022, Kemenkumham Jateng total raih delapan penghargaan