Banyumas (ANTARA) - Komando Resor Militer 071/Wijayakusuma bersama Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menanam padi berprotein tinggi sebagai kontribusi dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan wilayah setempat.
Penanaman padi varietas unggul berprotein tinggi Protani Protangguh itu dilaksanakan di lahan percontohan seluas 1 hektare, Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Kamis.
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Infanteri Yudha Airlangga mengatakan benih padi Protani Protangguh yang ditanam itu merupakan varietas yang dikembangkan oleh Faperta Unsoed selama 10 tahun.
Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Unsoed, Korem 071/Wijayakusuma, Kodim 0701/Banyumas, dan secara umum merupakan bagian dari suatu kerja sama besar pentahelix yang terdiri atas akademisi, bisnis, manajemen, media, pemerintah, dan komunitas.
"Ini adalah salah satu langkah pertama Korem 071/Wijayakusuma untuk menindaklanjuti strategi pentahelix guna mendukung ketahanan pangan," jelasnya.
Baca juga: Pemkab Kudus siapkan pompa air tangani lahan pertanian yang terkena banjir
Menurut dia, kegiatan tersebut juga untuk menindaklanjuti perintah Kepala Staf TNI Angkatan Darat dalam membantu penanganan anak stunting.
Dalam hal ini, kata dia, ketahanan pangan salah satunya bertujuan untuk mendukung pencegahan stunting pada anak karena secara umum di Banyumas masih terdapat anak stunting sebanyak 11.048 anak.
Lebih lanjut, Kolonel Yudha mengatakan tujuan ke depan dengan dilakukannya kegiatan penanaman benih padi varietas unggul tersebut adalah untuk menghasilkan generasi tangguh yang berkaitan dengan ketahanan nasional, karena dalam padi varietas Protani Protangguh mengandung protein yang sangat bermanfaat untuk perkembangan janin dan pertumbuhan anak usia dini.
Terkait dengan krisis pangan yang terjadi, dia mengatakan kegiatan tersebut juga merupakan salah satu bentuk antisipasi untuk siap melaksanakan intensifikasi pertanian guna memperkuat ekonomi secara mikro agar sandaran Indonesia kuat dan tidak bergantung pada komoditas pangan dari luar.
"Ini salah satu komoditas pangan saja, ditempat lain Kodim-Kodim jajaran Korem 071/Wijayakusuma ada produk-produk lain untuk mendukung pertanian maupun perkebunan dan ini untuk mendukung pemerintah secara umum," tegas mantan Dansat-81/Gultor Kopassus itu.
Baca juga: Pengendali hama padi berbasis drone karya tiga mahasiswa Unsoed
Sementara itu, pakar pertanian Faperta Unsoed Prof Totok Agung Dwi Haryanto mengatakan alih teknologi varietas unggul padi protein tinggi Protani Protangguh dan teknologi produksi benih bersertifikat tersebut digagas oleh tim Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) berbasis riset produksi benih bersertifikat Inpago Unsoed Protani yang diketuai Dyah Susanti serta beranggotakan Totok Agung Dwi Haryanto dan Agus Riyanto, ketiganya merupakan dosen Program Studi Agroteknologi Kbk Permuliaan Tanaman.
Menurut dia, kelebihan varietas unggul Protani Protangguh di antaranya mempunyai protein yang lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya, sehingga diharapkan tidak hanya memberikan suplai karbohidrat dan tidak hanya mengenyangkan, juga memberikan suplai protein.
Ia mengatakan varietas padi Protani Protangguh juga memiliki beragam keunggulan, antara lain daya hasil tinggi karena mencapai lebih dari 9 ton per hektare, tanaman pendek, tahan rebah, tahan terhadap penyakit blas ras 101, serta agak tahan terhadap blas ras 041, 023, dan 073.
Selain itu, kata dia, varietas Protani Protangguh memiliki kandungan protein beras yang tinggi (mencapai 9-13 persen, red.), tekstur nasi pulen, dan kandungan zat gizi berupa Zink (Zn) sebesar 27ppm.
"Padi Protani Protangguh ini, merupakan hasil seleksi persilangan padi yang disukai petani yaitu Ciherang dengan G 39 yang merupakan padi gogo aromatik koleksi Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Unsoed yang berdaya hasil tinggi dan tahan kekeringan," jelasnya.
Baca juga: Pakar: Penghargaan IRRI pantik pengembangan beras khusus
Prof Totok mengatakan profil tanaman yang pendek atau sekitar 96 centimeter memberikan keunggulan tersendiri, yakni tidak berisiko rebah karena pada umumnya padi gogo memiliki postur yang tinggi, sehingga beresiko rebah jika terjadi hujan angin pada fase pengisian biji.
Menurut dia, performa tersebut semakin memantapkan keunggulan varietas Protani Protangguh dibanding varietas padi gogo varietas unggul lainnya.
Ia mengharapkan varietas padi Protani Protangguh dapat dikembangkan secara luas untuk membantu meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan petani.